Mohon tunggu...
Indra Andrianto
Indra Andrianto Mohon Tunggu... Guru - #MerawatIngat

Penulis Buku Kumpulan Opini #MerawatIngat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-puisi: Di Denpasar untuk Kemayu

10 Maret 2020   00:48 Diperbarui: 29 Oktober 2020   23:04 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Gambar: Google Pinterest

Kemayu (1)

Kemayu...

Senang rasanya mencintai mu

Diantara rintikan hujan

Diantara bisingnya lalu-lalang

Kidung puisi kesekian aku sampaikan

Tentang sepasang asing ditengah keramaian

Kemayu (2)

Sabda bumi pada langit

Bunga merindukan rayuan hujan

Kemarau panjang setia tak ingin pergi

Katak sawah saling berdiam diri.

Kemayu...

Semoga hatimu tak segersang bumi

Rindumu tak semiris bunga

Dan semoga tak senasib katak musim kemarau

Kemayu (3)

Kemayu...

Diantara gemerlapnya lampu kota

Angin malam sedang berbisik riuh

Ada yang membusuk dipojokan kamar

Dengan puisi-puisi yang tak sempat terangkai

Dan semua rindu-rindu yang kurang ajar

Kemayu (4)

Kemayu...

Andai penguasa-penguasa itu mengerti

Meluangkan waktunya berbicara cinta dan kasih

Duduk bercumbu saling memahami

Mungkin takkan ada manusia seperti ku

Menenggelamkan kepalanya kedalam air

Dan membenturkan kepalanya pada tembok yang mati

Manusia seakan hidup untuk mendzolimi diri dan meliburkan nurani

Kemayu (5)

Kemayu ...

Kisah masih berujung menuju sore

Dipulau suci dalam hangatnya temaram

Berandai-andai dalam diri

Mencumbui setiap keinginan

Menjadi alam berpikir mu

Menjadi coretan-coretan puisi mu

Menjadi air mata mu

Menjadi bahagia mu

Menjadi luka mu

Menjadi akhir untuk awal mu

Tapi sore menyadarkan kenyataan

Aku dan kamu terpisah ruang dan waktu

Kemayu (6)

Kemayu...

Untuk sedepa jarak yang kita tertawakan

Diawal perjalanan takdir

Dipuncak harapan segenggam doa

Hari-hari berkecambuk dengan gelisah

Namun doa-doa menjadi penyejuk seperti pagi

Semenarik pelangi pada sore

Dan semoga tak sebusuk tirani

*Puisi-puisi untuk Dina_Clv

Di Ruang Ingat

Denpasar, Maret 2020

Selamat #MerawatIngat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun