Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Apa Kabar, Mantan?

21 Oktober 2022   13:03 Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:31 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan dengan bunga krisan di tangan (Gambar: CDD20 via Pixabay)

Dan ku jawab,"Lantas, kenapa kau ingin selalu dibelai?" 

"Eh!" Dea mencubit dadaku dengan gemas. Dan saat hendak ku balas, ia beranjak, tertawa, berlari, dan kami pun berkejaran. 

Pernah suatu ketika, kami pergi ke bioskop. Dari raut wajahnya ia malas mengantre. Kami berdiri di samping poster film Avatar yang akan tayang. Memandang barisan penonton yang mengular di loket malam itu. 

"Dion, diam dan jangan bergerak. Biar aku yang beli tiketnya," pinta Dea. 

Dea berjalan melewati antrean, ia tampak berbicara dengan lelaki setengah baya yang berdiri paling depan. Dan tak lama, ia pun kembali dengan membawa dua lembar tiket, coke dan popcorn. 

Di dalam bioskop saat film diputar, lelaki setengah baya itu duduk disebelahku. Mukanya masam. Kuterka, Dea telah merayunya untuk membayar tiket kami. 

Hingga lampu dinyalakan, lelaki itu terlihat menatap sinis pada kami. Dan aku tak dapat menahan tawa. Hingga Dea menggenggam erat tanganku. 

Kami berjalan tergesa-gesa. Dan Ia berbisik sambil cekikikan,"Eh, harusnya kau bilang terima kasih pada Om itu, Dion."

Dan sebelum pulang, kami singgah di departemen store untuk membeli pakaian. Dea dan aku butuh baju baru untuk menghadiri ulang tahun Ronald di Bogor. 

Tak butuh waktu lama, Dea menemukan gaun yang cocok untuknya. Sedangkan aku masih berkutat memilih kemeja. Dea tak mau memilihkan pakaian untukku. Ia bilang,"Kau tak boleh berubah untukku. Bukankah kita bersama karena kita berbeda." 

"Dea, tunggu aku di parkiran. Biar kubayar belanjaan kita," pintaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun