"Oh, itu karena Kang Aswin minta tolong saja. Lumayan eskrim gratis, kalau mau anterin ke rumah kamu," jawab Chandra.Â
"Aku tak tahu itu, kau baru cerita sekarang loh," gumam Sinjia.
Suasana mendadak hening. Saat hendak mengambil dompet di meja, tanpa sengaja jemari Sinjia menggenggam jemari Chandra.Â
Chandra buru-buru melepaskan genggaman. Ia mengalihkan suasana romantis menjadi suasana humor. Mengungkit kembali cerita eskrim dan membuat Sinjia tak berhenti tertawa.Â
Namun, itu tak bertahan lama. Sinjia kembali bertanya, "Chandra, apakah kita benar-benar tak bisa menjadi sepasang kekasih?"
"Untuk itukah, kau datang menemui aku?" Chandra balik bertanya.Â
"Aku hanya rindu," gumam Sinjia.Â
"Itupun aku, cukup hadirmu saja. Aku sudah senang," jawab Chandra.Â
"Chandra, berjanjilah padaku. Kau akan menikah dengan gadis yang lebih cantik dariku," pinta Sinjia.Â
"Aku berjanji. Kau juga, lebih baik Andrew daripada Jamie," ucap Chandra.Â
"Aku tak berpikir ke sana loh, saat ini aku hanya ingin fokus di laboratorium," jawab Sinjia.Â