Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Petani Dusun dan Pemimpin Bijak

20 Januari 2021   11:30 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:08 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain halnya, dengan Hasan. Ia tampak tenang dan percaya diri. Menanti keputusan dari pemimpin bijak. 

Apapun itu, para pekerja sudah melakukan yang terbaik.

Pemimpin Bijak berkata, "Hasan dan Hasad, silahkan melangkah ke depan. Bagi kalian yang merasa berhak, memangku jabatan menteri."

Hasan tidak beranjak dari tempatnya, ia masih berdiri dengan tenang. Entah, apa yang ditunggu. Jabatan menteri, sudah menjelang.

Tiba-tiba, Hasad bergerak dan berjalan mundur. Membiarkan Hasan, berada satu langkah di depannya. 

Meski malu dan kecewa. Namun, ia harus berbesar hati, menerima kekalahan dengan lapang dada. 

Hasad menyesali perbuatan buruk, dan perilaku meremehkan Hasan. Sebuah pelajaran berharga dalam hidupnya.

Akhirnya, sorak-sorai rakyat bergembira. Menyambut Hasan sebagai menteri pengganti. Berharap yang terbaik, akan diberikan Hasan kepada negeri. 

***

Referensi dongeng anak sebelum tidur.

"Bijak mengelola alam, dan bijak bekerja dengan manusia lainnya. Menghargai alam, dan memanusiakan manusia. Kunci utama mencapai kemakmuran dan terhindar dari bencana."

Indra Rahadian 20/01/21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun