Lain halnya, dengan Hasan. Ia tampak tenang dan percaya diri. Menanti keputusan dari pemimpin bijak.Â
Apapun itu, para pekerja sudah melakukan yang terbaik.
Pemimpin Bijak berkata, "Hasan dan Hasad, silahkan melangkah ke depan. Bagi kalian yang merasa berhak, memangku jabatan menteri."
Hasan tidak beranjak dari tempatnya, ia masih berdiri dengan tenang. Entah, apa yang ditunggu. Jabatan menteri, sudah menjelang.
Tiba-tiba, Hasad bergerak dan berjalan mundur. Membiarkan Hasan, berada satu langkah di depannya.Â
Meski malu dan kecewa. Namun, ia harus berbesar hati, menerima kekalahan dengan lapang dada.Â
Hasad menyesali perbuatan buruk, dan perilaku meremehkan Hasan. Sebuah pelajaran berharga dalam hidupnya.
Akhirnya, sorak-sorai rakyat bergembira. Menyambut Hasan sebagai menteri pengganti. Berharap yang terbaik, akan diberikan Hasan kepada negeri.Â
***
Referensi dongeng anak sebelum tidur.
"Bijak mengelola alam, dan bijak bekerja dengan manusia lainnya. Menghargai alam, dan memanusiakan manusia. Kunci utama mencapai kemakmuran dan terhindar dari bencana."
Indra Rahadian 20/01/21