Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Trik Penulis Pemula dalam Menyusun Artikel Fiksi

31 Desember 2020   19:30 Diperbarui: 31 Desember 2020   21:28 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 3 Trik Penulis Pemula. By Pixabay

“Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution.” _ Albert Einstein.

FIKSI, merupakan anak kandung imajinasi. Dalam bentuk catatan, bisa berupa puisi, prosa, cerpen dan novel. 

Menuangkan imajinasi dengan kata-kata indah dalam tulisan. Bermanfaat, untuk menambah daya tarik cerita. Tergantung pesan yang ingin disampaikan dalam artikel fiksi. 

Ide, gagasan dan pemicu bisa bermacam-macam. Namun, saat mulai menulis. Penulis pemula biasanya terkendala oleh kaidah bahasa, berupa tanda baca, kosakata dan susunan paragraf. 

Kendala lainnya, bisa berupa setting alur, latar, karakter tokoh, dialog, percakapan, awalan dan akhiran. Padahal, tema dan jalan cerita, sudah meronta-ronta ingin dituangkan dalam tulisan. 

Dalam menulis puisi, hal di atas "sah" diabaikan. Kemerdekaan kata-kata, licentia poetica dan selera, menjadi payung terbaik menerima kritik. Namun, "halal" hukumnya mengambil pengetahuan mumpuni untuk menambah skill menulis.

Tiba menulis, jumlah kata yang terlalu banyak atau sedikit. Terkadang menjadi bahan pikiran penulis. Bagaimana caranya, membuat pembaca tidak bosan membaca tulisan kita.

Untuk penulis atau pengarang yang sudah mumpuni dengan jam terbang tinggi, hal tersebut tidak menjadi kendala. Fans garis keras, hanya akan menuntut kesinambungan karya terbaru mereka.

Namun bagi penulis pemula, termasuk saya. Hal tersebut perlu dipelajari seiring waktu berjalan. Tanpa harus menunda, menulis dan menayangkan artikel fiksi. 

Modal nekat? Kenapa tidak. Posting artikel fiksi pertama dengan penuh percaya diri. Selanjutnya, jaga konsistensi untuk terus menulis dan memperkaya pengetahuan.

Sambil menyelam, minum air. Tenggelam dalam pengetahuan, tak akan membuat kita kehabisan nafas. 

Berikut, 3 Trik yang dapat digunakan penulis pemula dalam menyusun artikel fiksi.

1. Jujur berkarya

Tak ada karya sastra yang benar-benar orisinal di dunia, saat ini. Begitupun artikel fiksi berupa puisi, cerpen dan novel.

ATM, amati, tiru dan modifikasi. Metode yang "sah" bagi penulis pemula. Dan pastikan, tulisan yang kita buat, tidak melanggar hak intelektual penulis lain. Jauh dari kata plagiat. Plagiat "haram" hukumnya bagi penulis pemula.

Kejujuran adalah modal utama untuk penulis pemula, tak perlu memaksakan membuat tema di luar pengetahuan kita. Lebih ringan, berdasarkan imajinasi yang terbentuk dari pengalaman dan eksplorasi. 

Kejujuran adalah senjata ampuh dalam menerima berbagai masukan, kritik dan saran. Manfaatkan sebaik-baiknya.

Manfaatkan kritik membangun dan buang kritik merendahkan pada tong sampah. Saat orang berusaha merendahkan tulisan kita. Artinya, kita berpotensi lebih tinggi daripada orang tersebut.

2. Menjadi naif 

Naif bermakna lugu, bodoh, sederhana, tidak masuk akal dan bersahaja. Tanamkan sejenak saat menulis karya fiksi. 

Ambil satu sumber bacaan cerpen atau novel. Baca, lalu tiru tanda baca, paragraf dan alur yang dipakai. Lakukan riset terkait latar waktu, tempat dan bahasa percakapan, yang ingin kita tuliskan pada artikel fiksi.

Imajinasi liar, berpedoman pada contoh yang dibaca. Kemudian, mulailah menuang tulisan satu atau dua paragraf pertama. Maka aliran kata akan deras, seiring rangkaian cerita yang tersusun di kepala.

Kemudian, sunting naskah tersebut dengan membaca ulang kata perkata. Tempatkan diri sebagai pembaca, nikmati dan cermati. Hajar lagi sampai tuntas.

Menjadi naif, berguna untuk menekan ego. Kala kritik dan petuah datang pada kolom komentar, jalur pribadi atau ruang publik.

Perbaiki dan jangan berhenti belajar. Naiflah. Saat orang lain bisa, kitapun bisa. Tak ada kata terlambat.

3. Pasang target pembaca

Tulisan adalah pesan, begitupun catatan pribadi. Namun, saat tulisan ditempatkan pada media sosial. Tulisan sudah menjadi konsumsi publik. 

Mereka akan menilai, pesan pada tulisan yang kita lemparkan. Namun, bagaimana caranya bisa dinilai dan mendekatkan tulisan kita pada pembaca?

Cara untuk meningkatkan keterbacaan artikel telah di jelaskan secara gamblang oleh Steven Chaniago pada artikel, "Mau Artikelmu Banjir Pembaca? Kenali Dulu Perbedaan Short Term dan Long Term." Dan Himam Miladi pada artikel, "Kapan Waktu Terbaik Untuk Menayangkan Artikel di Kompasiana."

Namun, artikel fiksi berupa puisi, cerpen dan novel masih sulit mendapatkan tingkat keterbacaan tinggi. Meskipun dengan predikat headline.

Percaya diri memasang target pembaca, akan merangsang usaha kita membuat artikel fiksi yang menarik. Memastikan skill menulis kita berkembang, seiring jumlah tulisan yang dihasilkan.

Artikel-artikel kiat menulis, dari Ruang Berbagi (Romo Bobby), Khrisna Pabichara dan Inspirasiana akan sangat membantu.

Memasang target pembaca, selain untuk memperkenalkan diri. Berguna untuk menempatkan artikel fiksi, pada ceruk pembaca yang lebih besar. 

Semakin banyak pembaca, semakin besar peluang pesan yang tersampaikan. Bukan untuk menjadi populer. Itu bonus. Yang lebih bernilai adalah manfaat yang bisa kita bagikan melalui tulisan, dapat lebih berdampak. Naif? Harus!

Contoh : artikel puisi target pembaca 100 view , cerpen 200 view. Lebih banyak lebih baik. Tingkatkan dan jangan menyerah. Jika ekpektasi belum menemui harapan. Semua berpulang pada usaha kita. Perbaiki tulisan.

Peran media sosial pribadi sangat menentukan. Untuk yang tidak memiliki media sosial, dapat menitipkan pada saudara dan teman. Share sebanyak yang kita mau.

Jangan lupakan judul artikel, peran judul artikel bisa berdampak signifikan. Mulailah perhatian pada segmentasi pembaca, dengan media sharing yang kita gunakan. 

Usaha menjangkau pembaca yang lebih besar, tidak akan mengurangi kreativitas dan idealisme penulis pemula. Artikel fiksi bukan diary.

Saran 

Karya fiksi dengan kualitas tulisan terbaik, tak akan bernilai tanpa dibaca. Melepaskan tulisan pada takdirnya, harus diiringi usaha untuk mendekatkannya pada pembaca. 

Nikmati proses, pencapaian dan syukuri serta rawat semangat. Mood, laksana sebilah pisau untuk penulis pemula. Dapat bermanfaat, bisa pula berakhir tamat.

Terakhir, jangan lantas rajin promosi diri dan menasbihkan diri terlalu tinggi. Karena, tulisan kitalah yang berbicara. Biarkan pembaca yang menilai.

 "Unjuk gigih dahulu, baru unjuk gigi." _Khrisna Pabichara.

Catatan receh penulis

Akhir Tahun 2020. Menuntaskan 99 artikel receh di belantara Kompasiana, adalah kebanggaan tersendiri bagi penulis. Yang sebenarnya belum pantas disebut penulis, pengarang atau apapun itu. 

Sumber : IG Dian_Albatami (dokpri)
Sumber : IG Dian_Albatami (dokpri)

Sekedar berbagi pesan melalui tulisan, fiksi maupun non fiksi. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Paling tidak, meninggalkan kesan baik bagi pribadi saya.

Pengalaman berharga, selama lima bulan. Mendapatkan ruang berkreasi, guru, ilmu, apresiasi, teman baru dan pembaca. Lebih dari yang diharapkan. Empat bulan lalu. Saat pertama kali, membuat akun di blog keroyokan ini. Beyond blogging loh.

Selamat tinggal Tahun 2020. Tetap semangat di Tahun Baru 2021. Harapan terbaik untuk kita semua.

Indra Rahadian, 12/31/20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun