Memasang target pembaca, selain untuk memperkenalkan diri. Berguna untuk menempatkan artikel fiksi, pada ceruk pembaca yang lebih besar.Â
Semakin banyak pembaca, semakin besar peluang pesan yang tersampaikan. Bukan untuk menjadi populer. Itu bonus. Yang lebih bernilai adalah manfaat yang bisa kita bagikan melalui tulisan, dapat lebih berdampak. Naif? Harus!
Contoh : artikel puisi target pembaca 100 view , cerpen 200 view. Lebih banyak lebih baik. Tingkatkan dan jangan menyerah. Jika ekpektasi belum menemui harapan. Semua berpulang pada usaha kita. Perbaiki tulisan.
Peran media sosial pribadi sangat menentukan. Untuk yang tidak memiliki media sosial, dapat menitipkan pada saudara dan teman. Share sebanyak yang kita mau.
Jangan lupakan judul artikel, peran judul artikel bisa berdampak signifikan. Mulailah perhatian pada segmentasi pembaca, dengan media sharing yang kita gunakan.Â
Usaha menjangkau pembaca yang lebih besar, tidak akan mengurangi kreativitas dan idealisme penulis pemula. Artikel fiksi bukan diary.
SaranÂ
Karya fiksi dengan kualitas tulisan terbaik, tak akan bernilai tanpa dibaca. Melepaskan tulisan pada takdirnya, harus diiringi usaha untuk mendekatkannya pada pembaca.Â
Nikmati proses, pencapaian dan syukuri serta rawat semangat. Mood, laksana sebilah pisau untuk penulis pemula. Dapat bermanfaat, bisa pula berakhir tamat.
Terakhir, jangan lantas rajin promosi diri dan menasbihkan diri terlalu tinggi. Karena, tulisan kitalah yang berbicara. Biarkan pembaca yang menilai.
 "Unjuk gigih dahulu, baru unjuk gigi." _Khrisna Pabichara.