Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Hang Ramo dan Raja Lanun

20 Desember 2020   10:48 Diperbarui: 20 Desember 2020   11:06 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hang Ramo dan Raja Lanun by Pixabay

Hang Ramo naik ke anjungan kapal lanun, ia mengayunkan pedangnya hendak menebas Raja Lanun. Tapi seketika beliau terdiam, saat leher nya sudah berkalung parang.

Saat berbalik arah, parang terlepas dan beliau pun heran. Apa gerangan yang terjadi? Mengapa Raja Lanun tidak membunuhku?

Raja Lanun itu adalah Wako, sepuluh tahun silam ia telah diselamatkan oleh Hang Ramo dari lautan. Hutang uang di bayar lunas, hutang budi dibawa mati.

"Ampun, beribu-ribu ampun Tuan," ucap Wako, seraya meletakan parangnya.

Melihat hal itu, seluruh pasukan kesultanan dan pasukan lanun pun menghentikan aksi pertempuran. Mereka melihat ke atas anjungan, dimana Tuannya masing-masing tengah berhadapan.

"Apa ini, kenapa bisa engkau si Raja Lanun!?" Tanya Hang Ramo.

"Ceritanya panjang, Tuanku," ucap Wako.

"Engkau masih punya satu permintaan, mintalah agar aku mengampuni nyawamu, Tuanku," lanjutnya.

Hang Ramo tak bergeming, ia menatap dalam-dalam mata Wako si Raja Lanun. Kemudian berkata, "tidak, bukan itu permintaanku, aku mau kau menyerah kalah dan menerima hukuman dari sultan."

"Bagaimana dengan nasib anak-anak buahku?" Tanya Wako.

"Mereka akan ku ampuni, dan bekerja untuk aku," jawab Hang Ramo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun