Ibunda terlihat menarik nafas panjang dan berkata, "mereka hanya teman, yang peduli padaku dan Cantika."
"Dan saat ini, adalah peluangku," ucap Ayah.
"Cantika adalah alasanku, 8 tahun adalah waktu yang lama," lanjutnya.
"Sangat lama!" Seru Ibunda.
"Iya, selama ini aku memperbaiki diri dari ketergantungan alkohol dan pergaulan yang menghancurkan hidupku," terang Ayah.
"Aku tahu, itu sebabnya aku masih menunggu," jawab Ibunda.
Kedua bola mata ibunda berkaca-kaca, beliau tak dapat menyembunyikan rasa haru dalam hatinya.
"Masuklah," pinta ibunda, seraya membuka pintu lebih lebar.
"Tidak, aku akan masuk setelah kembali menjadi suamimu, Cinta," tutup Ayah.
Setelahnya, mereka hanya saling berpandangan tanpa suara.Â
Cantika tersenyum sambil menyeka air matanya, air mata haru yang penuh kebahagiaan.Â