17 tahun berlalu, ayahanda sudah mulai jarang melaut dan ibunda kini tak sendiri lagi mengayam daun lontar.
Saat ini, ibunda hanya memeriksa hasil anyaman daun lontar dari mama mama yang bekerja paruh waktu, untuk mendapatkan uang tambahan dengan mengayam lontar.
Sementara itu, ayahanda terlihat sedang mengecat perahu tua yang sudah mulai keropos di pinggir pantai.
"Ayah, tak melautkah hari ini?" Tanya Fred pada ayahanda.
"Ah tidak, masih cukup persediaan dan mungkin besok saja ayah melaut," jawab ayahanda.
"Bukankah hasil laut kita semakin melimpah saat ini?" Ucap Fred.
"Sejak nelayan asing diusir dari lautan kita, tangkapan ikan sangat melimpah," jawab ayahanda.
"Namun, siapa yang mau tampung ikan-ikan segar dipulau ini?" Lanjutnya.
Ayahanda memasukan kaleng-kaleng cat keatas perahu, beliau membereskan alat-alat kerjanya, seraya menutup jala dan kait dengan terpal.
"Masuklah kerumah, angin laut tak bagus untukmu," pinta ayahanda.
"Apa lagi ini, aku anak nelayan apakah ayah lupa," jawab Fred