"Kaka, selamat ya!!" Ucap seseorang di ujung telepon.
"Kenapa rupanya, Barkah?" Tanya Fred.
"Kaka terpilih menjadi perwakilan dari LAPAN untuk project bersama NASA!" Jawab Barkah.
"Benarkah!???" Tanya Fred, seakan tak percaya.
"Segera melapor, hei astronot!!!" Seru Barkah.
"Seminggu lagi Kaka harus berangkat ke Houston!" Tutupnya.
Tubuh Fred serasa lemas, ia masih tak percaya akan segera menggapai mimpi dalam waktu dekat.
Bibirnya tak berhenti berdo'a, matanya memandang ke atas langit malam itu dan dalam hatinya berharap yang terbaik segera tiba.
Ia merogoh kantong celananya dan menggenggam erat bintang daun lontar yang disimpannya dari kecil, merawat mimpi-mimpi hingga terwujud saat dewasa.
****
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.