Karawang, 10 November 1947
Malam itu, rangkaian gerbong kereta melintas dari arah Bekasi melewati stasiun Karawang, mengangkut amunisi dan perbekalan logistik tentara NICA yang sudah lebih dulu berkonvoi ke wilayah Jawa barat.
Dibalik keheningan malam, terlihat ada sosok yang mengendap-endap diantara peti-peti pada salah satu gerbong kereta tersebut.
Saat melintasi Cikampek, lampu stasiun yang menyorot pada gerbong itu menangkap sesosok bayangan lain, dan sosok itu pun kembali hilang bersama deru roda kereta yang melaju lebih cepat.
"Dari kesatuan mana kamu?" Tanya sosok pertama, seraya menodongkan pistol pada sosok kedua.
"Kesatuan?, aku anggota Laskar Haji Kipli!" Sosok kedua itu menjawab sambil berbisik.
"Sedang apa kamu disini" lanjutnya.
"Lah kamu sedang apa?" Jawab sosok tersebut, seraya menyelipkan pistol pada pinggangnya.
Dalam remang cahaya, mereka saling berpandangan dan menyadari bahwa kondisi gerbong tersebut sudah berantakan, dengan peti-peti yang sudah terbuka.
Tak menunggu lama, kedua sosok tersebut melompat keluar gerbong kereta bersama-sama, mendarat di hamparan rerumputan ditepi sawah.