Mohon tunggu...
indirasholihah
indirasholihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa UNESA

saya mempunyai hobi membaca saya berkepribadian ambivert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bosan dengan Miskom? Yuk, Bikin Komunikasi di Organisasi Makin Asik!

7 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   10:56 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar orang yang mendengar Anda tidak mendapat informasi multi tafsir, pastikan Anda menyampaikan pesan dengan sejelas mungkin.

Gunakan kata – kata yang mudah dipahami oleh orang lain. Pakailah kalimat yang ringkas dan tidak bertele – tele sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap dengan baik.

8. Buat Komunikasi yang Terbuka / Open Minded

Open minded adalah kunci dari cara membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi. Dengan begitu Anda bisa memahami semua feedback yang muncul dan mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Pasalnya tidak semua feedback yang Anda terima dari komunikasi dengan orang lain akan berakhir menyenangkan. Terkadang ada pula yang tidak sesuai harapan.

https://www.thehoneylady.co.id/blog/8-cara-membangun-komunikasi-yang-efektif-dalam-organisasi-wajib-diketahui/

Hierarki dalam lingkungan organisasi kerap memicu berbagai hambatan komunikasi antara individu, tim, maupun departemen.

Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge dalam bukunya berjudul Perilaku Organisasi Edisi 12 (2008), merangkum setidaknya terdapat enam faktor yang memengaruhi hambatan dalam komunikasi organisasi. Berikut uraiannya:

1. Penyaringan

Hal ini merujuk pada kesengajaan komunikator memanipulasi informasi agar menjadi lebih nyaman didengar oleh komunikan. Dalam konteks organisasi, penyaringan seringkali dilakukan bawahan kepada atasan saat berkomunikasi. Semakin banyak tingkatan vertikal dalam hierarki organisasi, maka semakin banyak pula peluang terjadinya penyaringan.

2. Persepsi Selektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun