Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Celoteh tentang Mantan

17 Oktober 2017   18:14 Diperbarui: 17 Oktober 2017   18:41 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kia, saya tahu kamu... pertama, cantik sekali dalam preferensi personal saya, saya terpesona dengan kamu karena wajah kamu yang cantik itu. Karena tidak akan pernah sekalipun saya bilang wajah itu jelek, bahkan saat saya terbawa ekstrim oleh wanita lain dimanapun itu saya berada.

Entah di tempat ini atau dimanapun saya berada. Saya tahu kamu benci saya bekerja sebagai model paruh waktu, saya tahu kamu pernah kesal karena saya harus (maklum dikarenakan etika dalam bersosial) melirik wanita lain yang mencoba menggoda saya.

Kia, saya jatuh cinta untuk kamu seperti saya selalu ingin dekat dengan kamu... tetapi...

.............

Kisah cinta saya dan kia berpisah adalah karena keputusan saya, saya memutuskan dia tanpa alasan yang belum bisa saya jelaskan hingga saat ini, namun yang saya katakan adalah, saya meminta kia untuk tidak menolak saya memutuskan dia, dengan cara yang baik, dan karena itu bagus.

Meski saya tahu mungkin sampai saat ini kamu masih menunggu saya untuk melanjutkan cerita cinta kita yang tertunda, aduh, seperti kahitna saja ya sampai harus seperti itu. Maafkan saya kia, saya harus memisahkan kita, seharusnya kita masih bisa bersama sampai umur kita bertambah beberapa angka lagi.

Ah, mungkin suatu hari nanti kalau saya sudah sedikit lebih berumur, saya akan mengajak kamu pergi ke kota balikpapan dan menghabiskan waktu berlibur kita seperti kedua orang teman yang tapi mesra, seperti hobi saya, yah yang kamu tahu, meski hingga waktunya nanti, masing masing dari kita akan segera mempunyai pasangan. Yang tentu saja lebih dari seorang teman, tapi tidak kalau soal mesranya, karena itu cuma bisa sama saya saja kia.

"Nau, aku berpikir aku ga bakal ngobrolin lagi tentang pisah sama kamu, jujur aku betah sama kamu, aku ingin jadi yang terakhir buat kamu, gimana, apa itu bisa?"

Hey kia, kamu gak lagi ngegalauin wajah saya kan? Hahahahahaha.

Jangan, ya, jangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun