Dan saya katakan dengan humor, bahwa saya ingin sekali berlangganan untuk melihat kia marah, seperti kalimat "Berapa lama lagi ingin membuka toko marahnya, tuan putri?" Dengan akhiran, kia kembali ke pelukan saya, dan dia tidak bilang minta maaf, karena dia bilang itu hanya hal bertajuk basa basi yang sudah sering dilakukan gaya pacaran remaja lainnya.
Saya rasa kia memang sedikit beda dari wanita pada biasanya.
Saya kagum, dia memang menjaga pergaulannya, namun juga yang saya herankan adalah, mengapa dia ini pintar minta ampun, baik dalam hal akademik maupun epidemik, (hah?). Awalnya saya kira Kia hanyalah gadis lucu yang keperluannya masih harus diurusi oleh orang lain dalam hidupnya, namun justru dia adalah wanita yang mandiri, serta cukuplah, untuk dikatakan sebagai orang yang dewasa, bagaimana tidak, pertama memang tampilannya sudah matang.
Kedua, karena saya pun sampai kewalahan saat mengalami perdebatan dengan wanita yang satu ini mengenai beberapa permasalahan yang berada di sekitar kami berdua.
Sure, we were the best lovers evah. Kita berdebat untuk semakin bersatu,
begitu ya katamu, kia?
.............
Kia tahu saya suka menulis jurnal atau apapun itu, saya menulis lalu dia bisa mendalami beberapa tulisan yang sudah saya tulis sebelumnya, kia juga bermain musik, tapi terkadang saya heran, kenapa dia juga jadi senang untuk ikut ikutan dengan apa yang saya lakukan. Misalkan beberapa pekerjaan lepas saya adalah sebagai desainer grafis, dia pun mulai mengikuti saya dari hal ini.
Saya adalah seorang pecinta baseball dan water sport, saya pergi ke swimming poolsetiap senin, kamis dan sabtu, sejak saat itu, kia pun senang untuk ikut bareng saya untuk pergi melakukan aktivitas yang disenangi oleh saya ini, dan yang membuat saya kaget, pada permainan baseball, dia lihai dalam hal mencetak skor timnya, dalam melewati hong guarder maupun homerun beberapa kali.
Yang selalu saya ingat tentang dia adalah, dia seperti teman terbaik saya, saya kadang tidak menganggap kalau dia adalah pacar saya sehingga kami berdua akan menjadi sok sok mesra, karena jujur saya merasa terlalu protektif dengan status pacaran yang mengharuskan untuk bergaya seperti itu.
Kia : "Hey, you wanna drink this coffee?"