Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Celoteh tentang Mantan

17 Oktober 2017   18:14 Diperbarui: 17 Oktober 2017   18:41 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, 2014

Baiklah, karena ini permintaan dari teman teman wanita saya, juga beberapa private message yang sifatnya personal, berhubungan dengan ini, saya akan menulis sedikit bocyor bocyor (Memang iklan no drowp?) mungkin lebih tepat jika dikatakan sebagai bocoran tentang kisah cinta saya.

Karena agaknya, mereka terlihat ngotot banget setiap kali ketemu saya, minimal lima sampai tujuh puluh persen apa yang dibicarakan adalah ajakan mereka agar saya turut larut berbincang mengenai perihal serunya cerita percintaan kami semua.

Dimulai dari mantan, karena menurut saya mantan adalah tempat dimana kita belajar tentang kesalahan sekaligus sensasi cinta kita di masa yang sudah berlalu. Bukan bermaksud mengingat ingat, tapi siapa yang setuju kalau mantan adalah khidmat, suatu hal yang bisa dipetik ilmunya untuk dibandingkan dengan hubungan yang sedang kita jalani dengan pacar kita sekarang. Di perbaiki, agar diri kita menjadi lebih baik lagi.

"Nau, gimana sih cerita kamu sama mantan kamu, kok kayanya aku belum pernah denger orang yang ngerti tentang chemistry cinta tetapi bahkan belum pernah bercerita tentang kisah cinta dia sendiri, ayodonggg cerita Nau."

"Ih.. iya, Nau belum pernah cerita. Tentang mantan atau apa gitu yaa, ya what so ever aja."

"Ladies, emangnya harus tentang mantan ya?"

"Nggak juga sih, hahahahaha."

Kemudian saya pun memulai pembicaraan...

Jadi ceritanya waktu itu saya sudah menemukan satu orang wanita yang bisa membuat saya jatuh cinta, kalau perlu kalian tahu, saya juga sampai bertekuk lutut karena pesona yang dipancarkan oleh dirinya, bahkan saya sendiri, yang kesannya seolah misterius tentang percintaan ini, terpaksa mengaku sedikit tertangkap karena sebenarnya penyamaran tidak lagi berguna sama sekali kalau wanitanya... berkarakter kuat. Ingat, ini tergantung kepada bagaimana wanitanya bergerak balik ketika menanggapi apa yang saya perbuat.

Huhaha.. padahal sebetulnya melepaskan penyamaran yang berbau mencurigakan, adalah salah satu teknik saya, yang dirasa paling anti insecure bagi saya dalam proses mendekati si dia. Mungkin terdengar biasa kalau lelaki lebih senang menutup mulut dan melakukan hal lebih banyak didalam aksi cinta mencinta terhadap target pasangannya. Bisa jadi karena hal itulah saya dikatakan sebagai sosok lelaki yang diam diam menghanyutkan ketika mendekati seorang wanita.

Sebelumnya ada yang perlu diketahui, bahwa saya sudah lama tidak berpacaran sampai akhirnya berhenti untuk mulai kembali berpacaran dengan yang satu ini, si dia, kira kira waktu saya berpacaran dengan dia ini... waktu grade terakhir, sekolah menengah pertama. Nama mantan saya ini kayaknya perlu disamarkan, kurang etis rasanya kalau saya membuka privasi dia untuk diceritakan kepada kita semua yang berada disini.

..........

Kia,

cerita saya dengan kia dimulai dengan berkenalan lewat body language yang benar benar mengundang perhatian saya untuk menggodanya, ternyata wanita ini sudah merupakan ahli dalam memahami body language. Saya sempat merasa ini sedikit membuat saya mengalami attraction fever, namun apa gunanya memikirkan hambatan.

Karena saya pernah belajar mengenai body language, maka saya berniat memberikan sinyal untuk memberitahu dia bahwa saya... adalah seorang fair guy yang ingin berkenalan dengan dia, entahlah.

Setelah itu, saya jadi akrab dan tidak merasakan tirani jual mahal dari hobi seorang wanita pada umumnya. By the way, saya juga merasa sangat terbantu kalau ternyata blackberry messenger sangat mempermudah saya untuk membuat janji (semacam alat flirting). Di masa masa pendekatan saya dengan si dia, saya sudah menduga kalau kalau kia akan menerima permintaan berpacaran saya, dan beruntung itu terjadi kepada saya di waktu itu (lagi).

Dari dulu, saya belum, belum pernah ditolak wanita kalau bukan karena suatu kesengajaan, mereka bilang saya bisa menyaingi semua mantan pacar mereka yang kurang memahami mereka, bahkan PACAR mereka! Tentunya saya pikir ini adalah pacar yang pula kurang memahami wanitanya, jadi terkadang mendengar keluhan wanita yang seperti ini... saya cukup mengelus dada lalu berdoa, semoga para lelaki mereka lebih memahami lagi dari sebelumnya.

Although, i felt so sorry.. kenapa? karena saya merasa bersalah dengan semua yang pernah mereka tujukan kepada saya, saya jadi merasa bersalah terhadap lelaki mereka... karena saya sering menjadi parasit yang senang bermesra mesraan pada wanita yang kurang dipahami oleh lelakinya. Tahu itu? parasit kemesraan? semacam kiasan yang lebih sopan, untuk tukang tikung.

Kalau sampai dibuat biografi, kia berbicara kepada saya kalau kehadiran saya di dekat dirinya itu itu adalah sosok yang membuatnya nyaman dengan dunia yang mulai menjadi gila ini. Jujur, ini klise... sekali. Heh heh, memangnya saya peduli dengan dunia ini? Dari dulu juga memang sudah repot saja tinggal di bumi ini, untung saja, saya lebih pedulinya terhadap kia.

Teman teman wanita saya melongo melihat saya mengatakan ini.

That'sjust...

.............

Kia dan saya, satu, romantis, kia bilang saya seperti seribu satu buku penuh cinta yang tersaga didalam diri ini, lalu... ia katakan lagi bahwa buku itu datang kepadanya untuk memenuhi semua hari harinya yang begitu semu, jenuh. Kia bilang dia akan menyerahkan semuanya untuk saya karena dia yang mempercayai saya sebagai yang terakhir untuk kisah cinta dia mulai dari sekarang.

Berat sekali, bung... sealing the love, nih, ceritanya?

Dan kia bilang, dia tidak perduli akan dunia selama saya ada disampingnya.

Saya bilang, silahkan...

WOW!! actually. Se percaya itukah kamu terhadap saya? saya tahu, ini berat karena kamu bicara seperti itu, saya tahu wanita tidak pernah main main dengan kata katanya sendiri, karena kebanyakan itu berasal kaum lelaki pada umumnya.

Dan setidaknya... saya perlu tahu, bahwa rupanya omongan kamu itu berasal dari hati terdalam kamu? Lalu, bagaimana saya bisa tahu?

Ya, saya cuma mind reading, itu ngomong serius apa tidak, cabul apa tidak, bohong atau tidak, eh ternyata kamu tulus, ya begitu deh, saya jadi segan, hehe.

.............

Akhirnya saya dan kia resmi berhubungan layaknya pacaran, setelah mengalami beberapa selang waktu usia berpacaran, saya ingat ada momen dimana saya marah dan diam melulu sepanjang satu minggu, itu karena kia, dan kia sabar menghadapinya.

Adapula saatnya kia marah, wanita memang paling horor kalau sudah urusan jutek menjutek, marah memarahi, mereka bisa memiliki sudut pandang jenius dalam marahnya, mengerikan memang, mereka bisa menjadi mahluk yang soliter, dan... antagonis.

Dan saya katakan dengan humor, bahwa saya ingin sekali berlangganan untuk melihat kia marah, seperti kalimat "Berapa lama lagi ingin membuka toko marahnya, tuan putri?" Dengan akhiran, kia kembali ke pelukan saya, dan dia tidak bilang minta maaf, karena dia bilang itu hanya hal bertajuk basa basi yang sudah sering dilakukan gaya pacaran remaja lainnya.

Saya rasa kia memang sedikit beda dari wanita pada biasanya.

Saya kagum, dia memang menjaga pergaulannya, namun juga yang saya herankan adalah, mengapa dia ini pintar minta ampun, baik dalam hal akademik maupun epidemik, (hah?). Awalnya saya kira Kia hanyalah gadis lucu yang keperluannya masih harus diurusi oleh orang lain dalam hidupnya, namun justru dia adalah wanita yang mandiri, serta cukuplah, untuk dikatakan sebagai orang yang dewasa, bagaimana tidak, pertama memang tampilannya sudah matang.

Kedua, karena saya pun sampai kewalahan saat mengalami perdebatan dengan wanita yang satu ini mengenai beberapa permasalahan yang berada di sekitar kami berdua.

Sure, we were the best lovers evah. Kita berdebat untuk semakin bersatu,

begitu ya katamu, kia?

.............

Kia tahu saya suka menulis jurnal atau apapun itu, saya menulis lalu dia bisa mendalami beberapa tulisan yang sudah saya tulis sebelumnya, kia juga bermain musik, tapi terkadang saya heran, kenapa dia juga jadi senang untuk ikut ikutan dengan apa yang saya lakukan. Misalkan beberapa pekerjaan lepas saya adalah sebagai desainer grafis, dia pun mulai mengikuti saya dari hal ini.

Saya adalah seorang pecinta baseball dan water sport, saya pergi ke swimming poolsetiap senin, kamis dan sabtu, sejak saat itu, kia pun senang untuk ikut bareng saya untuk pergi melakukan aktivitas yang disenangi oleh saya ini, dan yang membuat saya kaget, pada permainan baseball, dia lihai dalam hal mencetak skor timnya, dalam melewati hong guarder maupun homerun beberapa kali.

Yang selalu saya ingat tentang dia adalah, dia seperti teman terbaik saya, saya kadang tidak menganggap kalau dia adalah pacar saya sehingga kami berdua akan menjadi sok sok mesra, karena jujur saya merasa terlalu protektif dengan status pacaran yang mengharuskan untuk bergaya seperti itu.

Kia : "Hey, you wanna drink this coffee?"

Nau: "No, i don'twanna go to hell with coffee."

Kia : "Shit, agree."

Kalau diucapkan oleh seorang wanita?

Itu jadi lucu, ha ha ha.

Malangnya saya memang mempunyai masalah pencernaan dengan kopi, tapi saya suka kok dengan kopi... Kia itu.. ah, bagaimana ya, dia itu sedikit manja, aroma tubuhnya selalu harum, dia sangat peduli terhadap sesuatu yang bersih, rapih ketika ingin dikenakan oleh dirinya.

Sikapnya sopan, jujur, cenderung itu adanya, dia memang a gentle lady, suaranya berdeham ala wanita yang siap bermain di rumah lelakinya (bingung), terlebih lagi karena saya baru kali ini memiliki pasangan wanita yang suaranya berdeham, semacam sensasi tersendiri. Pokoknya menurut saya, si kia itu is aperfect package untuk saya.

Juga, saat dirinya menyaksikan bahwa saya perlu tampil di acara mengenai anak berkebutuhan khusus, acara nya bernama abk, pada salah satu stasiun tv lokal, yang membuat saya agak sedikit menoreh hati, yaitu kia tidak memandang saya dengan cap aneh, dia tidak membuat saya seolah olah merasa menyesal dan harus dibebani tanggung jawab yang seperti ini.

Kia malah mengerti banyak hal tentang abk, kia seperti orang yang tidak saya harapkan untuk hebat tentang hal ini, tapi kenyataan nya dia memang hebat karena kia merupakan biang banyak sekali jenis ilmu pengetahuan. Kalau saya sedang pergi bermain ke tempatnya, saya melihat kia sedang meminum jus di pinggir kolam renang sambil membaca buku buku, entah buku apa itu,dan dia tidak pernah kehabisan buku, untuk dibaca.

.............

Saya pun ingat, kia pernah menasihati saya dengan kalimat singkat yang membuat saya, berpikir cukup berat.

"Kalau kamu mau disukai orang, dan mendapatkan apapun yang kamu mau, ehem, jangan terlalu mendominasi mereka ya."

Kia, saya tahu kamu... pertama, cantik sekali dalam preferensi personal saya, saya terpesona dengan kamu karena wajah kamu yang cantik itu. Karena tidak akan pernah sekalipun saya bilang wajah itu jelek, bahkan saat saya terbawa ekstrim oleh wanita lain dimanapun itu saya berada.

Entah di tempat ini atau dimanapun saya berada. Saya tahu kamu benci saya bekerja sebagai model paruh waktu, saya tahu kamu pernah kesal karena saya harus (maklum dikarenakan etika dalam bersosial) melirik wanita lain yang mencoba menggoda saya.

Kia, saya jatuh cinta untuk kamu seperti saya selalu ingin dekat dengan kamu... tetapi...

.............

Kisah cinta saya dan kia berpisah adalah karena keputusan saya, saya memutuskan dia tanpa alasan yang belum bisa saya jelaskan hingga saat ini, namun yang saya katakan adalah, saya meminta kia untuk tidak menolak saya memutuskan dia, dengan cara yang baik, dan karena itu bagus.

Meski saya tahu mungkin sampai saat ini kamu masih menunggu saya untuk melanjutkan cerita cinta kita yang tertunda, aduh, seperti kahitna saja ya sampai harus seperti itu. Maafkan saya kia, saya harus memisahkan kita, seharusnya kita masih bisa bersama sampai umur kita bertambah beberapa angka lagi.

Ah, mungkin suatu hari nanti kalau saya sudah sedikit lebih berumur, saya akan mengajak kamu pergi ke kota balikpapan dan menghabiskan waktu berlibur kita seperti kedua orang teman yang tapi mesra, seperti hobi saya, yah yang kamu tahu, meski hingga waktunya nanti, masing masing dari kita akan segera mempunyai pasangan. Yang tentu saja lebih dari seorang teman, tapi tidak kalau soal mesranya, karena itu cuma bisa sama saya saja kia.

"Nau, aku berpikir aku ga bakal ngobrolin lagi tentang pisah sama kamu, jujur aku betah sama kamu, aku ingin jadi yang terakhir buat kamu, gimana, apa itu bisa?"

Hey kia, kamu gak lagi ngegalauin wajah saya kan? Hahahahahaha.

Jangan, ya, jangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun