Mohon tunggu...
Indiera Rizky Dwirani
Indiera Rizky Dwirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010148

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   17:30 Diperbarui: 28 November 2024   17:30 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Membangun Pemimpin yang Adil dan Berintegritas 

Akhirnya, pengendalian ego sangat penting dalam menciptakan pemimpin yang adil dan berintegritas. Seorang pemimpin yang mengendalikan egonya tidak akan menggunakan posisinya untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bersama. Mereka akan memimpin dengan hati yang bijaksana, selalu mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka terhadap orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. 

Pemimpin yang memiliki integritas yang tinggi dan mampu mengendalikan egonya akan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka akan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari korupsi, di mana kejujuran dan transparansi dihargai dan dipraktikkan setiap hari. 


9.Menanamkan Budaya Anti-Korupsi dalam Masyarakat 

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram tidak hanya relevan untuk individu, tetapi juga penting untuk menciptakan budaya anti-korupsi dalam masyarakat. Dengan mengajarkan nilainilai pengendalian ego dan empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan transparan. Jika setiap individu dalam masyarakat mampu mengendalikan egonya dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan, maka masyarakat tersebut akan terhindar dari godaan korupsi dan menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup. 

Dengan demikian, pengendalian ego menurut ajaran Ki Ageng Suryomentaram tidak hanya penting untuk mencegah korupsi dalam skala individu, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang lebih berintegritas dan penuh kasih. 

Bagaimana prinsip pengendalian diri dan pengelolaan ego dalam filosofi Ki Ageng Suryomentaram dapat mendukung pemimpin untuk menghindari korupsi? 

Prinsip pengendalian diri dan pengelolaan ego dalam filosofi Ki Ageng Suryomentaram merupakan aspek penting dalam membentuk karakter individu, khususnya bagi mereka yang berada dalam posisi kepemimpinan. Ajaran kebatinan yang digagas oleh Ki Ageng Suryomentaram tidak hanya menyentuh dimensi spiritual, tetapi juga memberikan petunjuk praktis mengenai bagaimana seseorang dapat mengelola dirinya, termasuk dalam menghadapi godaan korupsi. Melalui prinsip pengendalian diri dan pengelolaan ego ini, seorang pemimpin dapat memperkuat integritas dan kejujurannya, serta menjaga agar tindakannya tetap selaras dengan nilai-nilai moral yang luhur. 

1. Pengertian Pengendalian Diri dan Pengelolaan Ego dalam Filosofi Ki Ageng Suryomentaram 

Pengendalian diri dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk memahami dan mengendalikan perasaan, keinginan, serta tindakan yang muncul dari dalam diri. Ini adalah proses introspeksi yang mendalam, yang mengharuskan seseorang untuk menyelami hakikat dirinya, termasuk mengenali berbagai dorongan dan godaan yang dapat mengarah pada perilaku negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun