Mohon tunggu...
Indiera Rizky Dwirani
Indiera Rizky Dwirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010148

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   17:30 Diperbarui: 28 November 2024   17:30 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Kemampuan Membuat Keputusan yang Bijak 

Dalam kebatinan, Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan pentingnya berpikir jernih dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Prinsip ini sangat relevan dalam memimpin diri sendiri, karena setiap keputusan yang diambil mencerminkan nilai-nilai dan prioritas hidup seseorang. 

Individu yang mempraktikkan kebatinan mampu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan mereka, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Mereka tidak hanya mengejar keuntungan sesaat, tetapi juga berupaya menciptakan kebaikan yang berkelanjutan. Dalam konteks kerja, kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan yang adil dan strategis, bahkan di bawah tekanan. 

6. Pencegahan Perilaku Koruptif 

Salah satu manfaat utama memimpin diri sendiri berdasarkan nilai-nilai kebatinan adalah pencegahan korupsi. Korupsi sering kali berakar pada ketidakmampuan individu untuk mengendalikan hasrat pribadinya, seperti keinginan untuk memperkaya diri secara instan atau rasa takut kehilangan kekuasaan. Kebatinan mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada hal-hal material, tetapi dalam kedamaian batin yang lahir dari kejujuran dan pengabdian. 

Orang yang mempraktikkan nilai-nilai kebatinan akan memiliki landasan moral yang kuat untuk menolak godaan korupsi, meskipun tekanan dari lingkungan sangat besar. Mereka menyadari bahwa tindakan tidak etis akan merusak reputasi dan kedamaian batin mereka, sehingga memilih untuk tetap teguh pada prinsip kebenaran. 

7. Peningkatan Kualitas Kepemimpinan 

Memimpin diri sendiri adalah langkah awal untuk menjadi pemimpin yang efektif. Nilainilai kebatinan Ki Ageng Suryomentaram membantu individu untuk menjadi pemimpin yang rendah hati, empatik, dan berorientasi pada kepentingan bersama. 

Pemimpin yang mampu mempraktikkan introspeksi dan pengendalian diri cenderung lebih dihormati oleh bawahan mereka. Mereka tidak hanya memberikan arahan yang jelas, tetapi juga menjadi teladan dalam hal integritas, kejujuran, dan kesabaran. Dalam jangka panjang, pemimpin semacam ini akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, di mana setiap individu merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya. 

8. Kontribusi Positif bagi Masyarakat 

Ketika individu mampu memimpin dirinya sendiri dengan baik, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat luas. Orang yang mempraktikkan kebatinan akan lebih cenderung menjadi panutan dalam komunitas mereka, memotivasi orang lain untuk berperilaku jujur, dan berkontribusi dalam membangun budaya anti-korupsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun