Mohon tunggu...
Debu Semesta
Debu Semesta Mohon Tunggu... Penulis - We are dust of universe, aren't we?

Mencari radar. Find me on instagram @debusemesta__

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hilang - Bagian 1

26 Desember 2021   12:26 Diperbarui: 26 Desember 2021   12:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ia lanjut membaringkan diri kembali di ranjangnya karena kelelahan semalaman mengerjakan beberapa analisi mengenai likuipasi di Pulau Sumatera dari beberapa jurnal. Setelah beberapa menit menutupkan mata, handphone di sampingnya berdering kembali.

Siapa pagi buta begini sudah menelepon?. Mavis mengangkat telepon dengan posisi masih berbaring di ranjang.

"Apakah ini dengan bapak Mavis?" suara perempuan itu membangunkan diri Mavis di atas ranjang.

"Iya, saya sendiri." Mavis menjawab perempuan itu dengan terbata-bata karena setengah mengantuk.

"Begini pak, sebelumnya maaf saya telah menganggu bapak pagi-pagi seperti ini."

Yah, memang menganggu sekali. Batin Mavis.

"Langsung saja, dapatkah bapak membantu saya?" lanjut perempuan itu yang langsung dipotong oleh suara laki-laki yang diteleponnya.

"Maaf, mbak, eh ibu. Pertama, sepenting apa urusan ibu hingga menelepon saya sepagi ini? Kedua, saya tidak tahu siapa ibu dan ibu langsung meminta bantuan saya? Dan ketiga, darimana ibu mengetahui nomor handphone saya?" jawab Mavis yang sudah setengah sadar dan kesal hari liburnya di ganggu oleh orang yang tidak dikenal.

"Baik. Sekali lagi mohon maaf saya telah menganggu anda pak Mavis, tapi ini mendesak. Saya sudah mengirimkan email kepada anda, siapa saya, urusan saya apa telah tertulis di email yang saya kirim. Mohon anda segera membaca email yang saya kirim. Terima kasih." Jawab perempuan itu jelas.

Mavis langsung membuka laptop dan membuka emailnya, ternyata sudah ada beberapa pesan yang belum terbaca, salah satunya dari perempuan tadi. Mavis membaca satu-satu emailnya, ia terkejut karena yang mengirimi email ternyata seorang penulis terkenal yang bukunya telah terjual ribuan kopi dalam waktu hanya satu minggu saja. Mavis tak kalah terkejut dengan isi email itu.

"Halo, pak Mavis? Apakah anda masih di sana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun