" Hush, jangan sembarangan kalau ngomong" Bu Ria yang masih menata dagangan geleng -geleng kepala mendengar tukang jamu langganannya itu.
" Loh bener Bu Ria, tadi anak Saya yang SMP ngasih lihat itu loh, ada di enternet, minyak goreng dijual keluar negri katanya"
" Bener Yuk, aku tadi juga baca, malah kemaren pemerintah bilang emak -emak yang ngumpetin minyak dirumah, lah kita mah kebeli satu aja kagak" timpal Nina menggebu -gebu.
" Udah -udah, gausah ngomongin pemerintah, gimana kalau beli minyak gorengnya patungan aja, setengah -setengah, Saya diskon seribu deh"
" Wah boleh juga tuh, gimana Mbak Nina, setuju ndak?"
" Nah, iya ide bagus tuh"
Bu Ria segera mengambil timbangan dan kantong plastik, membagi satu kantong minyak goreng menjadi dua bagian.
" Jadi juga suamiku makan pecel lele" Yayuk menerima bagiannya dengan sumringah sambil mengeluarkan uang sembilan belas ribu dari dompetnya.
" Loh Bu, ini kalau masing -masing sembilan belas ribu, Ibu nggak dapat untung dong?" Tanya Nina
" Lah iya toh Bu" Yayuk tampak kaget
" Udah nggak apa -apa"