- Hakikat Hasil Belajar Ekonomi
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (Sub sumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester.
Setelah diketahui tercapai/tidaknya tujuan-tujuan indikator-indikator dari tiap kompetensi dasar, maka dapat diambil kebijakan untuk perbaikan atau penyempurnaan pengajaran. Dengan demikian, hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tingkat ketuntasan suatu indikator dari kompetensi dasar, tetapi juga perubahan tingkah laku, dan sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain, sebab hasil merupakan akibat dari proses.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti menyusun perumusan masalah sebagai berikut: "Apakah hasil belajar Ekonomi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 35 Jakarta dapat ditingkatkan melalui Penilaian Diri ?"
- Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk:
Menemukan penilaian yang paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi.
Membuktikan secara empiris apakah penggunaaan Penilaian Diri dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi SMA kelas XII IPS.
Hakikat Penilaian Diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan sosial
Keuntungan penilaian diri di kelas antara lain:
- dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
- peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
- dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Deskripsi per Siklus
Siklus I:
Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan:
Mengadakan penilaian harian dengan pokok bahasan, yaitu Akuntansi sebagai Sistem Informasi, untuk mengetahui raihan nilai awal ketika tidak menggunakan Penilaian Diri.
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dengan materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Kelas XII IPS Semester Ganjil.
Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal Penilaian Diri.
Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal Penilaian Harian kedua.
Pelaksanaan
Guru memfasilitasi pembelajaran sesuai RPP dengan pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi. Sementara, peserta didik (siswa) memperhatikan materi yang dipelajari, dan bertanya bila ada yang tidak atau belum dipahami.
Guru membagikan soal Penilaian Diri yang harus dikerjakan oleh tiap peserta didik.
Hasil pekerjaan peserta didik dikoreksi oleh guru, kemudian dianalisis untuk mengetahui materi mana yang belum dipahami sebelum penilaian harian dilakukan. Berdasarkan hasil analisis itulah, guru membahas ulang materi yang masih belum dipahami peserta didik.
Pada pertemuan berikutnya, diadakan penilaian harian dengan pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi.
Pengamatan
Guru mengamati perilaku peserta didik selama mengerjakan Penilaian Diri.
Guru mengoreksi dan memberi nilai terhadap hasil Penilaian Diri peserta didik.
Guru mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran dilangsungkan sebagai tindak lanjut setelah Penilaian Diri untuk mengetahui kesungguhan dalam belajar.
Guru mengamati nilai Penilaian Diri dan hasil Penilaian Harian tiap peserta didik untuk selanjutnya diperbandingkan.
Guru merekap dan membandingkan hasil Penilaian Diri dengan hasil Penilaian Harian tiap peserta didik.
Refleksi
Apakah materi yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran sudah dipahami oleh peserta didik?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar jawaban Penilaian Diri tiap peserta didik. Jika hasil yang diperoleh belum mencapai
75% (KKM 75), maka harus dilakukan pembelajaran ulang terhadap materi yang dimaksud. Sedangkan jika sudah melebihi 75%, maka guru tinggal mengingatkan peserta didik untuk mengulangi pembelajaran secara mandiri. Sementara itu, berdasarkan hasil Penilaian Harian, jika nilai peserta didik masih kurang dari KKM, maka akan dilakukan perbaikan pada materi yang sama. Sedangkan jika sudah memuaskan (lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai melebihi KKM), maka pada siklus kedua akan disampaikan materi berikutnya untuk mengukur manfaat Penilaian Diri.
- Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.
- Siklus II:
- Perencanaan
- Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun alternatif pemecahan.
- Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan.
- Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dengan materi Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.
- Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal untuk Penilaian Diri sesuai materi dalam pembelajaran lanjutan.
- Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal Penilaian Harian sesuai materi dalam pembelajaran lanjutan untuk dikerjakan setiap peserta didik secara mandiri.
- Pelaksanaan
- Guru menyiapkan materi pembelajaran dengan pokok bahasan, Tahap Pencatatan Siklus Akuntasni Perusahaan Jasa,. Sementara, peserta didik (siswa) memperhatikan materi yang dipelajari, dan bertanya bila ada yang tidak atau belum dipahami.
- Guru membagikan soal Penilaian Diri yang harus dikerjakan oleh tiap peserta didik.
- Hasil pekerjaan peserta didik dikoreksi oleh guru, kemudian dianalisis untuk mengetahui materi mana yang belum dipahami sebelum penilaian harian dilakukan. Berdasarkan hasil analisis itulah, guru membahas ulang materi yang masih belum dipahami peserta didik..
- Pada pertemuan berikutnya, diadakan Penilaian Harian untuk pokok bahasan Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.
- Pengamatan
- Guru mengamati perilaku peserta didik selama mengerjakan Penilaian Diri.
- Guru mengoreksi dan memberi nilai terhadap hasil penilaian diri peserta didik.
- Guru mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran dilangsungkan sebagai tindak lanjut setelah Penilaian Diri untuk mengetahui kesungguhan dalam belajar.
- Guru mengamati nilai Penilaian Diri dan hasil Penilaian Harian tiap peserta didik untuk selanjutnya diperbandingkan. Guru merekap dan membandingkan hasil Penilaian Diri dengan hasil Penilaian Harian tiap peserta didik.
- Refleksi
- Apakah materi yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran sudah dipahami oleh peserta didik?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar jawaban Penilaian Diri tiap peserta didik. Jika hasil yang diperoleh belum mencapai 75% (KKM 75), maka harus dilakukan pembelajaran ulang terhadap materi yang dimaksud. Sedangkan jika sudah melebihi 75%, maka guru tinggal mengingatkan peserta didik untuk mengulangi pembelajaran secara mandiri. Sementara itu, berdasarkan hasil Penilaian Harian, jika nilai peserta didik masih kurang dari KKM, maka akan dilakukan perbaikan pada materi yang sama. Sedangkan jika sudah memuaskan (lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai melebihi KKM), maka berarti Penilaian Diri yang dilakukan sebelum Penilaian Harian sangat bermanfaat dan dapat dilanjutkan.
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan membuat suatu kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data dalam penelitian ini meliputi butir soal tes, lembar observasi, dan panduan wawancara.
Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi atau pengamatan dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran Ekonomi dengan materi Akuntansi.
, ketika materi Akuntansi pada mata pelajaran Ekonomi diajarkan tidak diiringi dengan Penilaian Diri, menghasilkan tingkat ketuntasan hasil belajar sebanyak 37% siswa yang tuntas dan 63% belum/tidak tuntas. Sementara itu, ketika dilengkapi dengan Penilaian Diri pada siklus I, ternyata tingkat ketuntasan hasil belajar menjadi 63% dari siswa dan 37% belum/tidak tuntas. Dengan demikian ada peningkatan sebesar 26%. Kemudian, ketika Penilaian Diri dilanjutkan pada siklus II, tingkat ketuntasan hasil belajar kembali mengalami kenaikan menjadi 89% dari siswa peserta didik dan 11% belum/tidak tuntas. Jadi dengan memanfaatkan Penilaian Diri pada siklus II, menghasilkan peningkatan 26% tingkat ketuntasan hasil belajar dibandingkan pada siklus I. Sedangkan bila dibandingkan dengan sebelum memanfaatkan Penilaian
Diri, tingkat ketuntasan hasil belajar pada siklus kedua mengalami kenaikan sebesar 52%.
Selanjutnya, apabila dilihat dari daya serap (rata-rata nilai kelas XII IPS-1), ternyata juga menghasilkan peningkatan yang sangat siginifikan. Pada saat sebelum menggunakan Penilaian Diri, daya serap yang diperoleh sebesar 72,75. Kemudian, siklus I ketika menggunakan Penilaian Diri, menghasilkan daya serap sebesar 80,00, berarti ada peningkatan sebesar 9,97%. Sementara, untuk siklus II dengan memanfaatkan Penilaian Diri menghasilkan daya serap 80,86, berarti ada peningkatan sebesar 1,08% dibandingkan siklus I dan sebesar 11,15% dibandingkan jika tidak menerapkan Penilaian Diri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa:
1.Pemanfaatan Penilaian Diri sebelum Penilaian Harian dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi (Akuntansi).
2.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Ekonomi, khususnya materi Akuntansi dari sebelum memanfaatkan Penilaian Diri yang hanya rata-rata 72,75 menjadi 80,00 pada siklus pertama atau meningkat sebesar 9,97% dan 80,86 pada siklus kedua atau meningkat 1,08% dari siklus pertama. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 11,15% pada siklus kedua dibandingkan dengan sebelum menggunakan Penilaian Diri.
3.Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran Ekonomi (Akuntansi) menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada materi yang dipelajari. Jika sebelum menggunakan Penilaian Diri, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 dari 35 siswa (37%), maka setelah menggunakan Penilaian Diri pada Siklus Pertama meningkat menjadi 22 siswa (63%), dan pada Siklus Kedua meningkat lagi menjadi 31 siswa (89%).
4.Semakin sering Penilaian Diri digunakan dalam pembelajaran Ekonomi (Akuntansi), sampai batas tertentu akan meningkatkan hasil belajar.
5.Pembelajaran Ekonomi (Akuntansi) dengan menggunakan Penilaian Diri lebih menyenangkan bagi siswa, karena bisa menyampaikan informasi ke guru tentang materi pembelajaran yang belum dipahami tanpa harus diketahui oleh teman lain. Selain itu, guru juga akan merasa senang, karena hasil pembelajaran yang telah dilakukan mendapatkan hasil belajar yang optimal (semakin tinggi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H