Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kisah di Atas Bentala - Anak Pembawa Sial

14 Oktober 2024   17:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Diam kamu. Kamu tidak tahu apa-apa. Jadi, jangan ikut campur!" bentak Kailash.

"Lebih baik kamu pergi dari sini. Jangan pernah temui Agnesh lagi. Anak ini hanya pembawa sial!!" imbuh Kailash seraya menunjukkan-nunjuk Agnesh dengan jari telunjuknya.

Lalu Kailash mencengkeram lengan Agnesh dan menariknya ke halaman rumah dengan sangat kasar. Agnesh mencoba berdiri. Namun, dia sudah tidak kuat, terlebih-lebih Kailash menariknya dengan sangat kasar dan cepat hingga tak memberikannya kesempatan untuk berdiri.

Agnesh pasrah ditarik oleh Kailash. Gadis itu menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang menghadap Vania yang menyaksikan semuanya. Aakash pun mengikutinya di belakang Kailash.

"Jangan sampai nilaimu hari ini turun lagi, sana pergi sekolah!" ujar Kailash. "Dan ini uang sakumu," sambungnya seraya melemparkan uang lima belas ribu tepat diwajah Agnesh dan berlalu pergi.

Agnesh mengambil uang itu, air matanya mengalir lagi. Rasanya tiada hari tanpa ada air mata yang keluar bagi Agnesh. Aakash segera menghampiri Agnesh, membantu gadis itu untuk berdiri.

"Ayo Agnesh, bareng gue aja. Gausa naik angkot," ujar Aakash sembari menuntun Agnesh keluar dari halaman rumah yang sebenarnya tak layak disebut rumah.

Bersambung...

Stay tuned untuk kelanjutannya yaa!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun