"Diam kamu. Kamu tidak tahu apa-apa. Jadi, jangan ikut campur!" bentak Kailash.
"Lebih baik kamu pergi dari sini. Jangan pernah temui Agnesh lagi. Anak ini hanya pembawa sial!!" imbuh Kailash seraya menunjukkan-nunjuk Agnesh dengan jari telunjuknya.
Lalu Kailash mencengkeram lengan Agnesh dan menariknya ke halaman rumah dengan sangat kasar. Agnesh mencoba berdiri. Namun, dia sudah tidak kuat, terlebih-lebih Kailash menariknya dengan sangat kasar dan cepat hingga tak memberikannya kesempatan untuk berdiri.
Agnesh pasrah ditarik oleh Kailash. Gadis itu menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang menghadap Vania yang menyaksikan semuanya. Aakash pun mengikutinya di belakang Kailash.
"Jangan sampai nilaimu hari ini turun lagi, sana pergi sekolah!" ujar Kailash. "Dan ini uang sakumu," sambungnya seraya melemparkan uang lima belas ribu tepat diwajah Agnesh dan berlalu pergi.
Agnesh mengambil uang itu, air matanya mengalir lagi. Rasanya tiada hari tanpa ada air mata yang keluar bagi Agnesh. Aakash segera menghampiri Agnesh, membantu gadis itu untuk berdiri.
"Ayo Agnesh, bareng gue aja. Gausa naik angkot," ujar Aakash sembari menuntun Agnesh keluar dari halaman rumah yang sebenarnya tak layak disebut rumah.
Bersambung...
Stay tuned untuk kelanjutannya yaa!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H