Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Main-Main dengan (Surat) Cinta

9 Juni 2024   15:41 Diperbarui: 9 Juni 2024   15:50 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Main-Main Dengan Cinta (Sumber: Pexels/Vija Rindo Pratama)

                Kakak yang baik, sudah lama Sarah menyimpan perasaan ini, tanpa tahu bagaimana harus mengatakannya. Sarah sudah setengah mati mencoba menyembunyikan perasaan, tapi setiap kali melihat kakak lewat, deburan ombak seakan menggila di dalam hati Sarah. Tapi Sarah malu mengatakannya, Kak.

                Kakak yang baik, melalui surat ini Sarah ingin menyatakan bahwa Sarah cinta...cinta...cinta...dan sayang sama Kakak. Tak ada yang lain yang bisa membuat Sarah tersenyum, kecuali Kakak seorang. Sarah menunggu jawaban Kakak, atas pernyataan Sarah ini. Adakah perasaan yang sama dalam hati Kakak untuk Sarah?

                Bu Alexa hanya tersenyum-senyum saat menerima 6 surat dari Riyanti dan Afif dan bukan 5 surat seperti perjanjian awal. Riyanti menjelaskan bahwa itu karena mereka berbeda pendapat soal dua surat yang sering mereka ributkan.

                "Ibu jadi ingin tahu, kalau kalian sendiri sebenarnya pernah bikin surat cinta tidak? Kalau ibu kan memang zaman ibu remaja dulu sering bikin, baik untuk diri sendiri maupun bikinin teman. Kalau kalian? Masih yakin bisa jadi juri yang baik di lomba ini?"

                Riyanti terdiam. Jelaslah ia tidak pernah membuat surat cinta. Memangnya buat siapa? Afif juga menggaruk-garuk kepalanya.

                "Coba kalian buat surat cinta ya, Riyanti buat untuk Afif, demikian juga sebaliknya," ucap bu Alexa.

                "Hah?" Riyanti melotot mendengar ide bu Alexa. "Ngapain saya bikin surat cinta buat Afif. Saya kan nggak cinta sama dia, Bu!"

                "Ya, dari pada pusing mau nulis surat buat siapa, coba kamu tulis saja. Bayangkan saja kebaikan-kebaikan Afif selama ini ke kamu. Pasti mudah bikin surat cintanya."

                Riyanti tertawa, menoleh ke Afif, "Kamu nggak merasa aneh, nulis surat cinta ke aku?"

                Afif hanya tertawa kecil, agak getir sebenarnya. Ia agak sakit hati mendengar Riyanti tadi mengatakan bahwa "Saya kan nggak cinta sama dia, Bu!" Mereka kan, sudah berteman lama. Masak disuruh buat surat cinta saja langsung ditolak mentah-mentah begitu.

                "Nggak aneh, sih. Kayaknya aku bisa nulis surat cinta buat kamu. Kan, aku penulis profesional, masak nulis surat cinta saja nggak bisa. Tunggu ya, surat cintaku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun