Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

KKN, Bukan Kisah Kasih Nyata

3 Juni 2024   22:29 Diperbarui: 3 Juni 2024   22:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN bukan Kisah Kasih Nyata (Sumber: pexels/Hong Son)

Nah, aku lihat Frans lagi duduk-duduk, tapi wajahnya jelas menahan rasa sakit. Salah satu kakinya tampak dibalut perban.

"Katanya kamu digigit kalajengking, ya?" tanyaku hati-hati.

"Iya, nggak papa kok, sudah diobati," jawabnya.

"Kok nggak papa, sih? Digigit kalajengking kan, bahaya. Itu kan, beracun. Kamu nggak ke dokter? Nggak ke puskesmas?" tanyaku beruntun sok-sok peduli padahal modus gitu. Eh, nggak ding, aku benar-benar perhatian. Maksudku menunjukkan perhatian, gitu.

Frans tersipu malu, "Nggak papa, kok."

Lah, tengsinlah aku. Di situ ada beberapa teman termasuk Nara. Tapi mereka sepertinya tidak sadar apa yang terjadi. Aku tipe orang yang kurang gigih, jadi ya sikap Frans yang dingin-dingin empuk, membuatku berkesimpulan bahwa aku hanya sepihak dalam menyimpan rasa. Dan karena merupakan gadis yang punya gengsi tinggi, akupun menyudahi rasa naksirku dan memutuskan untuk fokus bersenang-senang selama masa KKN. Kututup pintu kesempatan untuk melukis warna yang lebih romantis di masa KKN itu.

Ending yang membuatku yakin

Meskipun sampai KKN usai aku tetap menjomlo, aku tak merasa ngenes-ngenes amat. Aku begitu gembira melewatkan masa KKN bersama keempat sahabatku. Ternyata kami semua termasuk sebagian besar teman di Desa Padang, juga masih beberapa kali bikin reuni di tempat-tempat wisata di Kota Malang, usai masa KKN.

Walau masih sering curi-curi pandang ke arah Frans, tapi aku sudah tidak memiliki keinginan lagi untuk menjadikan dia pacarku. Orangnya sedingin kulkas, sih. Males aku.

Lalu suatu kali ada kesempatan lagi aku berada sangat dekat dengan Frans. Waktu itu ada kabar yang sangat menyedihkan. Lara, salah satu teman KKN kami, meninggal dunia. Kami teman-teman KKN-nya pergi melayat. Aku lupa bagaimana aku bisa sampai di rumah Lara, namun aku ingat sekali bahwa kemudian aku diantar pulang sama Frans.

Aku juga lupa kenapa Frans yang kemudian memboncengku pulang. Padahal banyak teman cowok yang lain yang ikut ke rumah Lara. Jarak rumah Lara ke rumahku sekitar 10 km, lumayan jauh dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu dalam perjalanan itu bersama Frans. Tapi aku sudah bilang kan, dia pendiam sekali dan aku pemalu. Sehingga dalam perjalanan itu, sepertinya kami tak banyak bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun