Saya terbahak, "koreksi, bu. Saya orang pertama yang belum memutus telepon rumahnya - yang ibu temui."
Bu Wulan manggut-manggut tertawa.
"Bapak sama ibu belum lanjut studi, ya?" bu Wulan bertanya lagi dan siap mencentang.
"Lanjut studi bagaimana?" tanya saya.
"Ini gelarnya?" tanya bu Wulan menanyakan apakah kami S1, S2 atau S3.
"Ooh kami sudah lanjut semua. Ini gelarnya bapak," saya tunjukkan gelar suami di KK yang rupanya tadi tidak ia lihat. Sedang gelar saya di KK memang belum disematkan.
Selanjutnya tidak ada hal lain yang dikonfirmasi oleh bu Wulan. Jenis lantai dan kondisi bangunan rumah mungkin langsung dia isi sendiri dengan observasi langsung.
Ia melihat ada motor di teras rumah, lalu menanyakan apakah kami punya sepeda biasa yang saya iyakan, karena sepeda disimpan di dekat tangga.
Ia tidak menanyakan apakah kami punya mobil atau tidak. Saat itu jelas tempat parkir mobil lagi kosong karena mobil dibawa suami. Saya tidak tahu apakah ia langsung menyimpulkan kami tidak punya atau punya, atau memang pertanyaan terkait kepemilikan mobil tidak ada.
Saat formulir sudah terisi dan bu Wulan sudah mau pulang, saya berkata,
"Syukurlah keluarga kami sudah didata. Biasanya nggak ada orang di rumah. Waktu saya ketemu bu RT, bu RT bilang akan diusahakan mendata sore atau malam."