Aku tersenyum, dan mengucapkan pelan-pelan, "Good morning, Mr. Han Ji Pyeong ..."
----
"Niniiiiit! Niniiiit! Banguuuun!" suara cempreng tanteku mengusir bayangan Han Ji Pyeong pergi dari hadapanku. Tante menggoyang-goyang badanku.
"Ish, sudah tee, Ninit sudah bangun."
"Lama sekali tante tunggu, ternyata kamu malah ketiduran. Tamu yang mau masuk kamar nomor 5 batal masuk malam ini, tapi besok pagi."
Aku terduduk dan sepenuhnya sadar. "Siapa nama tamu itu, Te?"
"Pak Han..."
"Han Ji Pyeong?!?!" teriakku kaget.
"Hush!" tante menoyor kepalaku, "Handokooo. Bukan Han Ji Pyeong. Sana pulang sudah hampir jam sepuluh malam. Besok kan kamu harus kerja."
Aku mengusap wajahku. Ya, Allah. Mimpi yang nyata banget, makan mi godog sama Han Ji Pyeong. Bahkan rasa gurih mi godog masih terasa di lidahku. Rasanya aku tak rela itu hanya sekadar mimpi. Hmm, tapi paling tidak, aku sudah dapat ide nulis naskah cerpen untuk lomba fan-fiction yang diinfokan Pak Ivan tadi siang.**Â
Â