Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Good Morning, Mr. Han

19 Juni 2022   22:03 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:13 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Good Morning, Mr. Han (Sumber: ig hanjipyeong_team)

Dan selain gaji serta makan siang yang enak, kadang kami dapat bonus juga, jika ada buku yang best seller. Karena itulah kami editor bekerja tak kenal lelah menggali timbunan naskah di daftar email maupun naskah print out. Mencari naskah yang layak poles, jadi batu biasa berubah intan berlian berkat mata jeli dan otak dagang para editor Gema.

"Ayo, ayo kita segera makan. Ingat jam dua kita rapat, ya," Pak Ivan bos kami sudah ada di meja makan dan membuka kotak katering. Kami segera mengambil tempat. Menu hari ini sayur lodeh non santan, ayam bakar madu, dan tumis buncis, serta buah jeruk. Aku makan dengan semangat. Editanku hampir kelar jadi aku harus cepat-cepat makan. Aku makan tanpa suara, tak menimpali Ernest yang ngobrol seru dengan Pak Ivan.

Srini sepertinya juga enggan ngomong banyak. Aku tahu pekerjaannya masih banyak karena ia nekad nonton drakor sistem SKS tadi malam. Dasar Srini.

Kami akan rapat rutin menyerahkan hasil editan untuk dikirim ke percetakan, lalu sekaligus melaporkan beberapa naskah yang layak diapprove kantor.

----

Pukul dua tepat aku sudah siap di meja panjang. Aku langsung mengirimkan hasil editan ke Pak Ivan yang sudah duluan hadir di meja rapat. Ia membaca dengan sistem skimming. Tapi ia tak pernah detail membaca hasil editan kami karena dia sudah sangat percaya pada kinerja kami.

"Coba kamu ikut lomba ini, Nit. Kamu suka nonton drakor, kan?" ucap Pak Ivan menunjukkan sebuah flyer di laptopnya. 

Aku membaca info lomba menulis cerpen Fan-fiction. 

"Fan-fiction?" tanyaku, lalu tertawa kecil.

"Cobalah. Bapak ingin para editor juga secara kontinyu melatih keahlian menulis. Lomba-lomba kecil begini bagus untuk melatih daya imajinasi membuat naskah fiksi. Lama-lama kita nggak butuh penulis luar, kalian aja yang nulis buku di Gema. Gajinya bisa nambah lagi, kan?"

"Saya mau coba, Pak!" Srini yang sudah beberapa saat masuk ruang rapat, langsung tanggap dan mengajukan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun