Ternyata Tuhan lebih sayang engkau, Mas.
Aku memandang sejenak foto mesra kita di sudut kamar, oh terasa indah sekali. Andai bisa ku kembali ke tujuh tahun yang lalu untuk menikmati setiap detik bersamamu, Mas.
Kini, aku sendiri, menutup telinga dari apa yang mereka tuduhkan. Biasanya kamu disini, Mas. Biasanya kamu yang menguatkan aku, tujuh tahun yang lalu.
***
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!