Afa anta tukrihunnasa "apakah engkau memaksa manusia?" adalah kalusa yang pada mulanya ditujukan kepada Nabi Muhammad terkait sikap beliau yang bersungguh-sungguh ingin mengajak manusia seluruhnya beriman, beliau terkadang melakukan hal di luar batas kemampuannya hingga hampir mencelakakn diri sendiri. Pada penggalan ayat ini Allah menengur Nabi dan orang yang berbuat hal serupa, dan dari sisi yang lain memuji kesungguhannya.
Â
Al-Kahfi (18): 6
"Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)."
Â
Ibnu Katsir menyampaikan dalam kitab tafsirnya bahwa Allah berfirman seraya menghibur Nabi Muhammad atas kesedihan beliau karena tindakan orang musyrik yang meninggalkan dan menjauhnya mereka dari keimanan. Qatadah mengatakan "Engkau membunuh dirimu sendiri karena murka dan sedih atas mereka." Mujahid mengatakan "Yakni keluh kesah."
Setiap pengertian tersebut sangat berdekatan. Maka dengan kata lain, janganlah kamu kecewa terhadap mereka, tetapi sampaikanlah risalah kepada mereka. Barang siapa yang mendapat petunjuk maka yang demikian itu untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat maka ia sendiri yang telah menyesatkan dirinya. Dan janganlah kamu membinasakan dirimu karena mereka.
Â
Al-Fatir (35): 8
"Maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka."
 Al-Kisa'i mengatakan bahwa ini perkataan Arab nan indah, hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Makna pada ayat ini adalah Allah melarang Nabi Muhammad untuk berduka dan bersedih terhadap mereka sebagaimana dalam surat al-Khafi (18): 6.