3. Garis birama; garis dalam notasi musik yang membatasi ruang (ruas) birama (birama satu dengan birama berikut atau sebelemnya).
4. Garis penutup; ialah garis birama yang terdiri dua garis; garis pertama tipis dan garis kedua tebal pada akhir penulisan notasi lagu.
C. POLA IRAMA
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Beberapa pola irama adalah sebagai berikut:
1. Pola irama rata; merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa).
2. Pola irama tidak rata; merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama.
3. Pola sincope; terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan ke pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan.
4. Pola suku bangsa; merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya: irama melayu, india, latin, arab, samba, tanggo, dan sebagainya.
5. Pola ostinato; merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang-ulang. Jika diulang lebih dari satu macm disebut ostinati.
6. Polirotmik; penggunaan bermacam pola irama secara serentak.
7. Polimerik; penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrumen dengan instrumen lainnya.