Mohon tunggu...
Inas Amalia
Inas Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya Ingin Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Matematika terhadap Perkembangan Kognitif pada Masa Pandemi

20 Juli 2021   19:33 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:46 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa pandemi ini orang tua dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan banyak cara, misalnya dalam matematika yaitu dapat mengenal angka, belajar berhitung, melakukan hal yang akan berperan penting nantinya seperti cara bertransaksi dengan menggunakan uang koin dan lain-lain(Iswantiningtyas, 2021). Disesuaikan dengan kemampuan anak usia dini tersebut, biasanya dilakukan melalui bermain dan keefektifan bersama guru dan temannya. Bahkan hal tersebut akan menambah kemampuan anak dalam bermain simbolik(Iswantiningtyas, 2021).

Sedangkan para pendidik mengembangkan kemampuan kognitif anak salah satunya dengan memberikan tugas yang melibatkan orang tua dan keterampilan sehingga anak dapat berkreasi ataupun berkreatifitas(Amalina, 2020). Hal tersebut dapat membantu perkembangan kognitif anak dalam berpikir dan memecahkan masalah. Perkembangan kognitif anak usia dini di masa pandemi dapat tercapai jika terdapat kerja sama antar guru, orang tua, dan anak. Pembelajaran yang dilakukan dirumah tentunya memiliki dampak bagi perkembangan kognitif anak itu sendiri. Beberapa dampaknya berdasarkan penelitian yang ada (Jati & Sumarni, 2020) :

Banyaknya anak yang mengeluh karena tidak paham terhadap materi yang diajarkan secara daring oleh guru. Hal tersebut dikarenakan anak berada tahap memulai berpikir logis dan anak mulai memahami berbagai konsep yang ada dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, pada masa ini anak kesulitan dalam memahami hal yang bersifat abstrak.

Pembelajaran menjadi kurang efektif. Dalam hal ini anak menjadi kurang bersosialisasi dengan temannya dan kurang aktif (Musrikah, 2017). Materi yang didapatkan oleh anak tidak sesuai dengan acuan yang ada atau terlalu minim.

Peran Matematika terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 

Matematika merupakan pengetahuan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aktivitas sehari-hari manusia memerlukan perhitungan dengan matematika. Oleh karena itu matematika perlu diperkenalkan kepada anak mulai dari usia dini. Pada anak usia dibawah tiga tahun, konsep matematika dapat ditemukan melaluli pengalaman bermainnya (Nurhastuti, 2019). Karena hal tersebut, maka orangtua dapat menggabungkan konsep matematika dengan permainan anak. Dengan hal tersebut anak mulai mengenali tentang konsep matematika secara sederhana.

Standarnya matematika pada anak usia dini perlu diberikan pengalaman matematika dengan konsep permainan berhitung yang sesuai bagi anak usia dini (usia dibawah 6 tahun). Sesuai dengan usia anak tersebut, respon anak masih fleksibel dan untuk merepresentasikan dalam pemikirannya masih menggunakan bahasanya sendiri, gambar cerita, ataupun dengan tulisan angka. Menurut Clements (2004) standar dalam perkembangan kognitif anak mendorong pengetahuan informal atau freeplay. Diantaranya adalah anak mengeksplorasi pola dan bentuk, membandingkan ukuran, dan menghitung objek. Kemampuan matematika yang berkembang adalah kemampuan berpikir dan penalaran.

Peranan matematika untuk mengembangkan kognitif anak usia dini dapat dikemas dalam bentuk permainan, salah satunya adalah permainan ular tangga. Hal ini dilakukan agar anak lebih tertarik dengan perlakuan yang akan diberikan dalam permainan tersebut. (Suryani, V.,2020). Adapun juga permaninan menyusun balok- balok kecil menjadi suatu bangunan, seperti rumah, menara dan sebagainya. Aktivitas bermain tersebut, anak dapat mengoprasikan kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar baloknya tidak jatuh dan memilih balok-balok yang tepat untuk dijadikan bangunan seperti yang diinginkannya. Permainan matematika  juga dapat dilakukan seperti permainan IPA yang menyebutkan jumlah suatu gambar hewan atau buah-buahan, serta mencocokan angka dengan jumlah benda yang sesuai dengan angka yang dimaksud. Hal tersebut bentuk permainan yang melibatkan aktivitas kognitif anak dari tingkat yang sederhana   ke tingkat yang lebih kompleks lagi.

Pembelajaran matematika dalam masa pendemi ini dikemas dalam bentuk permainan matematika seperti diatas. Berikut beberapa  pernan matematika dalam perkembangan kognitif anak usia dini, (1) pembelajaran matematika lebih menekankan makna dan pelatihan daripada mengingat fakta; (2) pembelajaran metematika disajikan dengan sederhana secara bertingkat yang lebih kompleks; (3) pembelajaraan matematika dalam bentuk permainan dapat mempermudah perkembangan kognitif anak; (4) pembelajaran matematika dapat mempengaruhi anak dalam berfikir, mengingat, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, dan memecahkan masalah.

PENUTUP

Pembelajaran matematika yang berperan untuk memperkembangkan kognitif anak usia dini diberikan pendidikan yang bagus itu sangatlah penting. Sebab, matematika dapat mempercepat perkembangan kognitif anak dan mempersiapkan kecakapan matematika pada jejang pendidikan berikutnya. Maka matematika mempunyai peran penting dalam perkembangan kognitif anak pada masa pandemi saat ini, salah satu peran matematika yaitu dapat mempengaruh anak berfikir, mengingat, memperkirakan dengan dikemas dalam permainan matematika yang sederhana. Oleh karena itu, pembelajaran matematika terintergrasi dalam aktivitas belajar anak yang menarik dengan menggunakan bahasa matematika informal akan membuat anak mendapatkan pengalaman dari lingkungan yang dialaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun