Merujuk pada jumlah siswa untuk anggaran BOS yaitu sebesar 43,7 juta, maka untuk PMBG adalah 43,7 siswa x 22 hari x 12 bulan x Rp15.000,00 sehingga butuh biaya sebesar Rp173,305 T/tahun. (semoga saya tidak salah menghitung, dan dengan asumsi Rp15.000,00 cukup untuk menyajikan makann bergizi dan 5 hari sekolah/minggu).
Melihat angka tersebut Pemerintah harus realistis. Jika tujuan PMBG adalah  meningkatkan kondisi kesehatan/gizi siswa, maka sasaran yang tepat adalah anak-anak yang kurang baik gizinya  diintervensi PMBG sehingga menjadi baik. Dengan demikian siswa yang sudah baik dan sangat baik tidak perlu lagi memperoleh PMBG.Â
3. Penyusunan Pedoman Teknis yang lengkap dan rinci
Pedoman teknis harus disusun secara rinci dan lengkap sehingga dapat menjawab 5W dan 2 H (why, what, when, where, who, how dan how much).Â
Dalam banyak kasus, pedoman teknis yang seharusnya dipegang, dibaca, dipahami oleh seluruh stake holder, utamanya adalah pihak sekolah atau siapapun nanti yang ditunjuk sebagai pelaksana utama, tetapi para pihak tersebut tidak tahu persis aturannya. Mereka hanya memperoleh informasi sebatas sosialisasi yang juga tidak begitu mendalam dan tidak menjangkau seluruh pihak terkait.
Dalam juknis harus bisa menjawab 5 W+2H sebagai berikut :
-Mengapa PMBG dilakukan, apa alasan dan tujuannya (why). Tujuan harus jelas dengan indikator yang terukur. Misalnya  terkait kondisi gizi/kesehatan siswa : tinggi badan, berat badan; terkait prestasi, tingkat kehadiran, tingkat DO, dll. sebelum dan sesudah PMBG. Dengan demikian  dapat dievaluasi tingkat keberhasilan PMBG.Â
-Apa sesungguhnya PMBG? (what). Apa menunya, jenis makanan apa yang boleh dan tidak boleh, soal hygienitas bahan, dst.;
-Kapan dilaksanakan (when)? Sarapan atau makan siang, berapa kali diberikan dalam seminggu, dst;
-Dimana dilaksanakan? (Where) Bukan hanya tentang dimana pemberiannya, tetapi juga dimana tempat memasak, dimana belanja bahan baku (jika salah satu tujuannya untuk menggerakkan ekonomi setempat, tentu belanja di super market/retail besar tidak dianjurkan), bahkan dimana sekolah bisa berkonsultasi seandainya terjadi permasalahan juga perlu dipikirkan; dst.;
-Siapa saja yang terlibat, melakukan apa dan bertanggung jawab kepada siapa? (Who). Sasaran program tentu yang utama, harus jelas kriterianya agar tepat sasaran. Kementerian mana saja yang terlibat mengingat untuk keberhasilan PMBG harus dilakukan lintas sektoral.Â