Dengan literasi yang tepat dan dengan media yang pas, seperti melalui Learning Manajemen Sistem (LMS), atau artikel-artikel yang tertebar di banyak platform, mereka akan mampu memberikan arahan yang tepat berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, bukan hanya berdasarkan pengalaman atau asumsi semata.Â
Pentingnya literasi dalam pendampingan desa bukanlah hal baru. Banyak studi yang menunjukkan bahwa kualitas pendampingan sangat dipengaruhi oleh kualitas literasi.Â
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2021), pendamping desa yang memiliki tingkat literasi yang tinggi cenderung lebih sukses dalam menjalankan tugas mereka.
Mereka lebih mampu mengatasi masalah yang ada, mengelola kegiatan dengan lebih efektif, dan menjalin komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat desa.Â
Hal ini menunjukkan bahwa literasi merupakan investasi yang tidak hanya berdampak pada individu pendamping, tetapi juga pada perkembangan desa secara keseluruhan.
Namun, realitanya ada pendamping desa yang mengabaikan pentingnya berliterasi. Mereka mungkin merasa cukup dengan apa yang mereka dengar atau hanya mengandalkan pengalaman dan penjelasan atasan. Padahal, zaman terus berubah dan informasi semakin berkembang pesat dan mudah didapat.
Untuk itu, sebagai pendamping desa, seharusnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan komitmen terus belajar.Â
Membaca buku, jurnal, atau bahkan membaca regulasi terbaru adalah cara yang paling efektif memperkaya pengetahuan, merawat dan memperkuat kemampuan pendampingan. Dengan begitu, mereka bisa memberi dampak lebih besar bagi desa yang didampingi.
Jika pendamping desa tidak literat, bagaimana mungkin desa yang mereka dampingi bisa berkembang menjadi desa yang cerdas?Â
Desa yang literat adalah desa yang tahu apa yang mereka butuhkan bukan yang mereka inginkan. Tanpa pengetahuan yang cukup, masyarakat desa akan terjebak dalam lingkaran fakir informasi.
Mereka tidak akan bisa mengambil keputusan yang tepat, karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Di sinilah peran pendamping desa yang literat menjadi sangat penting, yakni sebagai penghubung antara dunia luar dan dunia desa yang kadang terisolasi oleh keterbatasan informasi.