Iblis: Dalam cerita ini, iblis tidak selalu hadir dalam bentuk kegelapan mutlak. Sebaliknya, ia adalah refleksi dari sifat-sifat buruk manusia, seperti riya' (pamer dalam ibadah) dan kesombongan spiritual. Kehadiran iblis juga menggarisbawahi bahwa ancaman terhadap spiritualitas bisa datang dari dalam diri kita sendiri.
Sajadah: Sajadah melambangkan niat dalam beribadah. Ketika niat seseorang tidak tulus, sajadah kehilangan makna spiritualnya, menjadi sekadar benda mati tanpa nilai.
Dialog antara tokoh utama dan iblis: Ini menggambarkan konflik batin manusia, di mana suara hati mencoba melawan godaan yang membisikkan pembenaran atas perbuatan salah.
Konflik Batin Tokoh Utama
Tokoh utama adalah cerminan dari manusia modern yang terjebak dalam dualitas antara spiritualitas sejati dan kebutuhan untuk diakui oleh lingkungan sosial. Ia ingin terlihat saleh di mata orang lain, tetapi jauh di dalam hati, ia tahu ada kepalsuan dalam tindakannya. Dialog dengan iblis menjadi semacam cermin bagi dirinya untuk menyadari kekurangan ini. Namun, pergulatan itu tidak mudah, dan di akhir cerita, pembaca tidak diberi jawaban pasti apakah ia berhasil melepaskan dirinya dari kemunafikan.
 introspeksi diri
Imron Supriyadi menekankan pentingnya introspeksi diri. Cerita ini mengingatkan pembaca bahwa ibadah dan kesalehan tidak dapat diukur dari apa yang terlihat oleh orang lain, melainkan dari ketulusan hati dan niat yang murni. Selain itu, cerita ini mengajak kita untuk memahami bahwa godaan tidak selalu datang dari luar, tetapi sering kali berasal dari dalam diri sendiri.
Pertanyaannya yang kemudian muncul adalah, bagaimana kita melihat relevansi cerpen ini dengan kehidupan masyarakat modern, di mana media sosial sering kali digunakan untuk "memamerkan" ibadah?
Lalu, apakah tokoh utama masih memiliki harapan untuk berubah di akhir cerita? Menurut Anda, apakah "iblis" dalam cerita ini benar-benar sosok yang nyata atau hanya personifikasi dari batin tokoh utama?
Bila kita eksplorasi lebih jauh dengan menjawab beberapa pertanyaan reflektif di atas, maka menurut saya ada point penting dalam cerpen ini, antara lain;
1. Relevansi Cerpen dengan Kehidupan Modern