Karena dulu almarhum memang orang jujur, akhirnya kita juga diselamatkan oleh jasa perilaku jujur saat beliau masih hidup. Jadi apa terjadi, juga proses penyelamatan buat kita. Kalau almarhum ayahmu perilakunya dulu tidak jujur, mungkin kita tidak akan bisa mendapat jalan keluar seperti pekan kemarin. Salah-salah kita digebuki warga," kata saya dalam pertemuan berikutnya.
"Ternyata jujur itu menguntungkan kita, Kak," ujar An yang matanya mulai berbinar.
"Iya, gitu lah, An. Tapi pesanku, lain waktu kalau kamu mau korupsi dana masjid, izin dulu sama Tuhan, bilang sama Dia; Tuhan izinkan aku korupsi dana masjid sebentaaaaar saja," kata saya berseloroh. Kami tertawa. Tuhan mungkin juga hanya tersenyum melihat kami.**
Komp.Polygon -- Palembang, 10 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H