Mohon tunggu...
Imelda Indriyani023
Imelda Indriyani023 Mohon Tunggu... Guru - Universitas Darul Ulum

Saya seorang mahasiswi kuliah di Universitas Darul Ulum Jombang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panduan Praktikum Sistematik Desensitisasi

9 November 2024   20:00 Diperbarui: 9 November 2024   20:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong Perilaku Positif: Teknik ini dapat membantu individu menggantikan perilaku negatif dengan perilaku positif, memberikan mereka keterampilan untuk mengatasi situasi yang menakutkan.

Dapat Dilakukan Secara Mandiri: Individu dapat menerapkan teknik ini dalam kehidupan sehari-hari tanpa bimbingan konselor, sehingga meningkatkan kemandirian dalam mengatasi kecemasan.

Pendekatan Bertahap: Dengan pendekatan bertahap, individu dapat merasa lebih nyaman dan aman saat menghadapi kecemasan, karena prosesnya dilakukan secara perlahan.

Kekurangan

Kesulitan dalam Relaksasi: Terkadang, individu mengalami kesulitan dalam tahap relaksasi, yang dapat menghambat efektivitas teknik ini.

Komunikasi Antara Konselor dan Klien: Terjadi kemungkinan kesulitan dalam komunikasi antara konselor dan klien, yang dapat menghalangi pemahaman dan pelaksanaan Teknik.

Relevansi Hirarki Kecemasan: Jika hirarki situasi yang disusun tidak relevan atau kurang tepat, individu mungkin kesulitan membayangkan situasi yang menimbulkan kecemasan, sehingga mengurangi efektivitas terapi

Waktu yang Diperlukan: Proses desensitisasi sistematis biasanya memerlukan waktu yang cukup lama (rata-rata 6-8 sesi) untuk mencapai hasil yang diinginkan, yang bisa menjadi kendala bagi beberapa individu

  1. Langkah-Langkah Penerapan Teknik Desensitisasi Sistematis

Langkah-langkah penerapan Teknik Desensitisasi Sistematis meliputi:

Identifikasi stimulus takut. Identifikasi stimulus yang menimbulkan ketakutan atau fobia pada klien. Stimulus ini dapat berupa objek, situasi, atau kejadian tertentu yang secara konsisten menimbulkan respons kecemasan yang berlebihan.

Pembentukan hierarki kecemasan. Bersama dengan klien, buatlah daftar stimulus takut dalam urutan tingkat kecemasan. Mulailah dari stimulus yang paling tidak menakutkan hingga yang paling menakutkan. Hierarki ini akan digunakan sebagai panduan untuk proses desensitisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun