“Lo nggak bisu kan?”
Saski menarik napas panjang. Langkahnya kembali berhenti. “Lo ngapain sih ngikutin gue?” tanyanya kesal.
“Penasaran. “ Ardian nyengir.
“Penasaran kenapa juga sih?”
“Sikap bete lo.”
Saski mendesis. “Nggak ada urusan juga sama lo.”
“Ada lah. Orang kelihatan betenya. Kan tadi ada gue di sana.”
Saski mendelik. Laki-laki ini ternyata aslinya menyebalkan!
“Oke! Gue kesel karena diperlakuin beda. Lo orang kaya pasti nggak pernah ngerasain apa yang gue rasa. Ngerti?”
Ardian diam seketika. Saski melengos lalu kembali melangkah. Untung sekolah sepi. Tak bisa dibayangkan jika banyak orang melihat. Bisa-bisa ia dibully fans Ardian.
“Mas! Mas ini payungnya!”