1. Sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan kualitas input siswanya.
2. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada kualitas para tenaga pengajar di sekolah tersebut. Apabila kualitas tenaga pengajar pada sekolah tersebut baik maka mereka akan berperan sebagai agen pengubah bagi siswanya.
3. Sekolah unggul adalah sekolah yang para gurunya mampu menjamin semua siswa akan dibimbing kearah perubahan yang lebih baik dalam arti lain gurunya mampu mengubah kualitas akademis dan moral siswanya dari yang awalnya bandal, malas, menjadi positif.
4. Resiko bagi pengurus sekolah yang mengklaim sebagai sekolah unggul adalah mau menerima semua siswa apa adanya tanpa pandang bulu dan tapa menerapkan test seleksi. Karena prinsip sekolah unggul adalah: Tidak ada siswa yang bodoh.
5. Lalu bagaimana proses penerimaan siswa baru apabila tidak ada siswa yang dianggap bodoh? Â Melalui MIR (Multiple Intelligences Research). Apabila sekolah hanya dapat menampung 100 siswa, maka setelah ada 100 siswa yang mendaftar dan mengikuti test MIR pendaftaran akan langsung ditutup.
6. Sekolah unggul adalah sekolah yang memanusiakan manusia, yang menghargai setiap potensi yang ada pada diri siswa, yang membuka pintunya pada semua siswa.
 B. MIR dan Gaya Belajar Anak
1. Banyaknya kegagalan siswa mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa.
2. Gaya mengajar adalah strategi transfer informasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya.
3. Gaya belajar adalah bagimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Gaya belajar tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki siswa tersebut.
4. Salah satu asas Quantum Learning (Bobbi DePorter): Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Setelah guru memahami gaya belajar siswa, setiap guru akan masuk ke dunia siswa sehingga siswa dapat merasa nyaman dan tidak menghadapi resiko kegagalan dalam proses belajarnya.
C. MIR dan Bakat Anak
1. Potensi bakat itu harus dipicu.