3. Multiple Intelligences System adalah teori dari Howard Gardner, seorang psikolog dari Harvard University. Metode MIS mendeteksi gaya belajar siswa, memahami apa yang siswa mau dan memanusiakan manusia.
4. Jumlah siswa tiap kelas pada sekolah yang menerapkan sistem MI tidak dapat diprediksi atau ditentukan, karena setiap anak memiliki gaya belajarnya masing-masing.
5. Tidak ada satu orang pun di dunia yang memiliki karakteristik yang benar-benar sama. Sistem pendidikan di Indonesia cenderung menyamaratakn standar kecerdasan satu siswa dengan yang lainnya.
6. MIS tidak mengenal istilah siswa bodoh, karena setiap siswa memiliki kesempatan untuk menjadi juara dengan gaya belajarnya masing-masing.
7. Ada 8 Kecerdasan menurut Dr. Howard Gardner yaitu:
- Kecerdasan Linguistik
- Kecerdasan Matematis-Logis
- Kecerdasan Visual-Spasial
- Kecerdasan Musikal
- Kecerdasan Kinestetis
- Kecerdasan Interpersonal
- Kecerdasan Intrapersonal
- Kecerdasan Naturalis
BAB II – PERSOALAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Redefinisi Kecerdasan, Sebuah Awal yang Manusiawi Pemahaman definisi dari “kecerdasan” adalah awal dari aplikasi banyak hal yang terkait dalam diri manusia, salah satunya adalah pendidikan. Teori kecerdasan terus berkembang dan mengerucut pada pola yang sama
2. Teori kecerdasan mengalami puncak perubahan paradigma masyarakat pada tahun 1983 disaat Dr. Howard Gardner mengumumkan perubahan makna kecerdasan dari pemahaman sebelumnya.
3. Tiga paradigma dasar yang diubah Gardner:
- Kecerdasan Tidak Dibatasi Tes Formal/achievement test, karena kecerdasan seseorang itu selalu berkembang. Sumber kecerdasan seseorang dapat dilihat dari kebiasaannya.
- Kecerdasan Itu Multidimensi Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari banyak sisi, bukan hanya kecerdasan berbahasa maupun logika. Menurut analisis penulis, kecerdasan seseorang adalah proses kerja otak seseorang sampai orang itu menemukan kondisi terbaiknya dan kondisi akhir terbaik seseorang tidak terbatas pada satu kondisi saja. Dengan menerapkan multiple intelligences, seseorang dapat menemukan kondisi akhir terbaiknya lebih awal.
- Kecerdasan, Proses Discovering Ability Metode ini meyakini bahwa setiap orang memilki kecerdasan-kecerdasan tertentu yang harus ditemukan melalui pencarian kecerdasan. MIS menyarankan untuk mengembangkan kemampuan/kelebihan anak dan mengubur kelemahan/ketidakmampuannya.
4. Hambatan/tantangan dalam aplikasi MI di dunia pendidikan Indonesia:
- Beberapa elemen sistem pendidikan Indonesia kurang sejalan dengan “sistem pendidikan yang proposional (manusiawi dan seimbang)” yang secara teoritis terdapat pada alur input (penerimaan siswa), process (proses KBM) dan output (assessment).
- Pemahaman yang salah tentang makna sekolah unggul di Indonesia. Indikator kebanyakan sekolah unggul sekarang ini dititikberatkan pada the best input (menyeleksi siswa baru dengan ketat, menerima yang pandai saja)
- Proses belajar yang menggunakan kreativitas tingkat tinggi. Permasalahan: rendahnya kemampuan guru mengajar dengan kreativitas yang baru dan menarik.
- Masih belum menggunakan penilaian autentik