“Kira-kira itu, Pak, yang ada pohon trembesi besar.”
“Batas tumurnya mana?”
“Kira-kira...kira-kira mana ya?”
Serba kira-kira. Sam Jack merasa cukup, tidak perlu diteruskan. Ia tahu yang bakal dihadapi serba kira-kira. Karenanya, Sam Jack langsung mampir ke rumah Kepala Desa. Kepala Desa sedang tidak ada di rumah, yang ada Bu Kepala Desa. Ia minta pesannya bisa disampaikan kepadanya untuk diteruskan kepada Kepala Desa.
Saat Sam Jack akan menyampaikan pesan, Bu Kepala Desa me-nyetopnya. Ia memanggil seseorang. Dan, seorang perempuan remaja datang. Bu Kepala Desa memperkenalkan dia, asistennya.
“Sekaligus diperbantukan membersihkan rumah. Saya minta dia yang nulis, biar kelihatan sungguhan, alias pro.... Pro apa?”
“Profesional.” Potong Sam Jack sambil tertawa kecil.
“Betul. Prosepional. Ayo nduk, tulis yang dikatakan bapaknya ini.”
Sam Jack menahan tawa. Ia sampaikan pesan, agar Kepala Desa mengundang tokoh masyarakat untuk rapat membahas tentang aset desa.
“Pelan-pelan saja Pak ngomongnya, tulisan saya gederik...”
Sam Jack tertawa meledak. Bu Kepala Desa ikut tertawa.