Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aset Desa

9 April 2017   14:27 Diperbarui: 9 April 2017   22:30 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ke TKP (tempat kejadian perkara, maksudnya lokasi. Hihi...). Biar ditunjukkan Pak Kasun.”

Sam Jack dan Carik Desa berangkat ke rumah Pak Kasun. Laki-laki kurus itu sedang menyemprot burung kenari, rupanya belum mandi dan masih memakai sarung. Mudah-mudahan kehadiran Sam Jack tidak ada burung yang lepas.

Sam Jack diperkenalkan kepada Pak Kasun oleh Carik Desa. Habis perkenalan, Carik Desa memberikan intruksi-intruksi pada Pak Kasun. Pak Kasun hanya melongo, sambil duduk memangku semprotan burung.

“Laksanakan ya Pak Kasun!” tegas Carik Desa.

“Siap!” Jawabnya sambil berusaha bersikap tegak. Sayangnya air dalam semprotan burung tumpah ke sarungnya.

“Waduh! Burung saya kesiram.”

“Makanya, mandikan burung sampean dulu sebelum memandikan burung kenari.”

“Siap, laksanakan.”

Habis ganti pakaian, Pak Kasun mengajak Sam Jack berangkat. Pak Kasun dan dan Sam Jack berangkat ke TKP, Carik Desa juga berangkat, entah kemana. Katanya rapat di kecamatan.

Di TKP, Pak Kasun menunjukkan lokasi tanah eigendom. “Itu, Pak, tanah eigendomnya.”

“Batasnya mana?” tanya Sam Jack.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun