Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Antara Aku, Marsini dan Togel

15 April 2016   22:49 Diperbarui: 15 April 2016   23:07 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Pada hari Minggu siang, Marsini  tiba-tiba sudah masuk di halaman rumahku. “Kang Roso ...! Kang Rosooo...!”

            Aku tidak perlu bertanya lagi. Aku sodorkan seribu perak. Tapi dia menolak.

            “Saya tidak minta uang. Saya ingin salak.” katanya.

            “Saya tidak punya salak Marsini .” kataku. Aneh memang. Orang sudah tidak bergigi minta buah yang cukup keras dagingnya.

            Permintaan Marsini  ini menjadi gempar ketika tetanggaku menang togel satu angka. Ia mendapat angka itu dari istriku. Rupanya istriku memberitahu tetangga kalau siang itu Marsini  datang ke rumah minta buah salak.

            Aku sendiri sudah tidak berpikiran lagi soal angka togel. Aku merasa tidak ada untungnya berjudi terus menerus. Tidak ada cerita orang kaya karena judi.

            Ketika Senin pagi Marsini  sudah bertingkah aneh, para penjudi togel yang sudah cukup lama tidak menang merasa angkanya sudah ada di depan mata. Marsini  sepanjang jalan menyanyi lagu Helly. Meskipun syairnya tidak begitu jelas lagu yang disenandungkan jelas sekali berkisah tentang si anjing kecil itu.

            Omset togel tiba-tiba melonjak tiga kali lipat. Menjelang nomor keluar seluruh kampung tegang. Para pemasang nomor anjing gelisah. Jalanan seperti akan ada karnaval. Tidak lebih dari 30 menit setelah itu, orang-orang yang turun ke jalan melongo. Kode anjing dari Marsini  meleset jauh. Mereka kalah telak.

            Pada saat yang hampir bersamaan Marsini  menyeret kakinya lewat di depan rumah. Suara gesekan sandal jepitnya mengisi kesunyian. Terasa menyayat ditingkap angin yang membawa mendung berarak. Ia berkata dengan suara begitu nyaring, seperti menirukan iklan sepeda motor di televisi: “Togel dilawan...”***

 

Djoglo Pandanlandung Malang,
2004/2016
iman.suwongso@yahoo.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun