Mohon tunggu...
Iman Rachman
Iman Rachman Mohon Tunggu... -

Pelaku Usaha Kecil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ancol Taman Impian, Tempat Rekreasi Kebanggaan Indonesia

9 November 2011   01:34 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 7962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: Salah satu Resto di Ancol, sumber: www.ancol.com)

Terbukti, dimana kami kerap menemui kesan tersebut pada diri rekan-rekan kami. Banyak rekan kami yang sudah lama tidak mengunjungi Ancol Taman Impian, entah karena sibuk atau pindah domisili, mengatakan bahwa yang mereka tahu hanya fasilitas-fasilitas yang dahulu pernah mereka gunakan saja, seperti kolam renang dan pantai. Sedangkan dari iklan, mereka hanya mendapat sedikit informasi tentang Seaworld dan Dufan. Sangat disayangkan, mengingat sebenarnya hal tersebut tidak boleh terjadi. Ikatan emosi yang telah tertanam di benak pengunjung yang dulu pernah menikmati fasilitas Ancol Taman Impian, seharusnya bisa terus dikembangkan. Karena mengingat jika dulu ia hanya mengunjungi Pantai dan Kolam renang, kini sebagai kepala keluarga (yang telah memiliki anak dan isteri), kini keluarganya mungkin akan memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap berbagai fasilitas yang ada di Ancol Taman Impian. Sang ayah mungkin senang bernostalgia di Pantai, sementara sang ibu tertarik untuk berwisata kuliner, sementara sang anak ingin mengunjungi Dufan atau Seaworld.

Setidaknya dalam satu keluarga, ada beberapa ketertarikan yang berbeda.

Jika hal ini bisa di kelola dengan baik, maka akan dapat membentuk sebuah “One Stop Recreational Area”, atau Area Wisata dengan beragam fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga.

(Foto: Gallery Pasar Seni Ancol, sumber: www.ancol.com)

Siaran Televisi berskala Nasional itu akan mengenalkan masyarakat Indonesia lebih jauh akan Ancol Taman Impian. Bukankah ada ungkapan bahwa tidak kenal maka tidak sayang, tidak sayang maka tidak cinta, dan jika tidak cinta maka tidak akan ada rasa bangga?. Lalu setelah para pemirsa tertarik untuk datang ke Ancol Taman Impian, maka tugas besar yang perlu dilakukan oleh seluruh karyawan dan pengelola Ancol Taman Impian adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada  seluruh pengunjung, sehingga pengunjung akan memiliki keinginan untuk kembali lagi mengunjungi Ancol Taman Impian.

(Foto: Resto Tepi Pantai Ancol, sumber: www.ancol.com)

Akan sangat baik jika bisa dibuat angket atau survey kepuasan pelanggan secara rutin dan berkesinambungan, dimana kepuasan pelanggan bisa terus dipantau, dan diharapkan akan dapat menunjukkan dimana titik lemah dari pelayanan yang di berikan oleh semua pihak yang terkait dengan Ancol Taman Impian. Tidak semata-mata hanya pada pihak karyawan, mengingat pelayanan juga diberikan oleh para vendor yang menjalankan usahanya di dalam lingkungan Ancol Taman Impian. Sehingga seluruh karyawan dari berbagai lapisan, serta para vendor, akan merasa bahwa mereka selalu “diawasi”, tidak hanya oleh atasan mereka, akan tetapi juga oleh pengunjung yang secara langsung merasakan kualitas pelayanan mereka. Diharapkan akan terbentuk suatu kesadaran, dimana semua karyawan akan bekerja sebaik mungkin, karena mereka sadar bahwa seluruh pelayanan yang mereka berikan, akan berdampak dengan bertambahnya pengunjung yang datang ke Ancol Taman Impian. Dan dari penambahan pengunjung itulah, akan di dapat sejumlah uang yang akan digunakan untuk membiayai gaji seluruh karyawan. Hasil akhir yang hendak dicapai tentunya adalah kepuasan yang mendalam dari pengunjung Ancol Taman Impian setelah mengunjungi area wisata tersebut. Kepuasan yang timbul tidak hanya dari kesiapan infrastruktur yang ada, akan tetapi karena mereka juga dilayani dengan baik oleh seluruh karyawan dan oleh seluruh fihak yang terkait dengan Ancol Taman Impian. Dari kepuasan itu, secara perlahan tapi pasti, akan dapat tertanam rasa kebanggaan dan rasa memiliki yang mendalam dari masyarakat Indonesia akan Ancol Taman Impian. Dan rasa puas, rasa memiliki dan rasa bangga akan Ancol Taman Impian tersebut, merupakan sebuah fondasi nan kokoh dalam membangun kecintaan segenap lapisan masyarakat Indonesia terhadap Ancol Taman Impian. Tidak cukup hanya disitu, ada hal penting lainnya yang akan dapat meningkatkan rasa memiliki yang dalam pada masyarakat Indonesia terhadap Ancol Taman Impian, yaitu perlunya sosialisasi tentang kepemilikan dari Ancol Taman Impian.

(Foto: Kawasan Eropa Ancol, sumber: www.ancol.com)

Sosialisasi tentang kepemilikan Ancol Taman Impian menjadi hal yang cukup mendesak, karena masih ditemui anggapan di tengah masyarakat luas, bahwa kepemilikan saham dari Ancol Taman Impian, adalah merupakan kepemilikan perorangan atau segolongan kalangan tertentu saja. Padahal jika kita mencermati sejarah kepemilikan dari Ancol Taman Impian, kita akan mendapati kenyataan bahwa sejak awal berdirinya Ancol Taman Impian di tahun 1966, dengan nama Taman Impian Jaya Ancol, tempat rekreasi ini sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu "dari" dan "untuk" seluruh lapisan masyarakat oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap, sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.

(Foto: Sejarah Pendirian Ancol, sumber: www.ancol.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun