Mohon tunggu...
Iman Rachman
Iman Rachman Mohon Tunggu... -

Pelaku Usaha Kecil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ancol Taman Impian, Tempat Rekreasi Kebanggaan Indonesia

9 November 2011   01:34 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 7962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: Pantai Elok, Ancol Taman Impian, sumber: www.ancol.com)

Karenanya, selain pembangunan dan perawatan fisik dari infrastruktur yang ada, perlu juga difikirkan adanya peningkatan rasa memiliki (Sense of Belonging) yang mendalam, tidak hanya perlu dibangun di dalam benak masyarakat luas sebagai pengguna dan penikmat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh Ancol Taman Impian, akan tetapi juga harus dikembangkan secara berkesinambungan di dalam benak seluruh karyawan dan berbagai pihak yang terkait dengan Ancol Taman Impian. Harus dikembangkan sebuah keyakinan di benak setiap karyawan dan berbagai pihak (stakeholder) yang terkait dengan Ancol Taman Impian, bahwa mereka harus memberikan yang terbaik bagi Ancol Taman Impian beserta seluruh pihak yang terkait di dalamnya. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa hal tersebut haruslah dilakukan secara berkesinambungan, disamping harus terus melakukan berbagai upaya terobosan untuk membuat pelayanan menjadi lebih baik lagi.

(Foto: Pantai Festival, Ancol Taman Impian, sumber: www.ancol.com)

Sekali lagi, kesemua hal diatas hanya bisa direalisasikan jika seluruh karyawan dan seluruh pihak yang terkait dengan Ancol Taman Impian, punya rasa memiliki yang sangat mendalam terhadap Ancol Taman Impian. Masyarakat luas yang mengunjungi Ancol Taman Impian, akan menjaga kebersihan dan keindahan Ancol Taman Impian, jika mereka merasa memiliki Ancol Taman Impian. Seluruh karyawan Ancol Taman Impian akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin, jika mereka merasa memiliki Ancol Taman Impian. Para Pemasok dan Pedagang yang bergabung dengan Ancol Taman Impian, akan memberikan hanya yang terbaik, jika mereka merasa memiliki Ancol Taman Impian. Masyarakat yang ada dan tinggal di sekitar Ancol Taman Impian, akan menjaga Ancol Taman Impian yang terletak dekat dengan pemukiman mereka, jika mereka merasa memiliki Ancol Taman Impian. Dari rasa memiliki itulah, akan timbul kebanggaan terhadap Ancol Taman Impian.

(Foto: Istana Boneka Dufan Ancol, sumber: www.ancol.com)

Mengingat pentingnya membina hubungan baik dengan masyarakat yang ada di sekitar Ancol Taman Impian, pihak pengelola Ancol Taman Impian bahkan telah menjalankan sebuah program yang biasa disebut dengan CSR. CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. CSR merupakan hal penting yang telah dijalankan sejak pendirian Ancol Taman Impian. Tujuan utama dari CSR adalah untuk menjaga hubungan baik dengan semua fihak yang terhubung/terkait dengan Ancol Taman Impian (stakeholder). Hal tersebut juga menunjukkan akan kepedulian Ancol Taman Impian terhadap para Stakeholdernya. Stakeholder dari Taman Impian Jaya Ancol antara lain adalah para pengunjung dan pengguna jasa dari Ancol Taman Impian, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok/supplier, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan warga di sekitar Ancol Taman Impian. Disitulah salah satu nilai lebih dari Ancol Taman Impian yang peduli dengan lingkungannya, dan tidak semata-mata hanya memperhatikan keuntungan perusahaan semata. Sungguh, ternyata Ancol Taman Impian ingin berkembang bersama-sama dengan berbagai pihak yang terkait didalamnya (Stakeholder)!. Program CSR dari Ancol Taman Impian, terdiri dari 5 program utama yang meliputi Program Pendidikan, Program Pengelolaan Lingkungan, Program Sosial Kemasyarakatan, Kegiatan Operasional dan Program Tanggap Darurat. Seluruh program CSR ini berjalan secara bersamaan dan berkesinambungan. Beberapa program CSR yang telah berjalan dan dikembangkan, antara lain Program ANCOL SAYANG LINGKUNGAN (ASL), SEKOLAH RAKYAT ANCOL (SRA) dan TEENS GO GREEN. Satu contoh nyata dari program ini adalah pengembangan potensi penduduk yang ada di sekitar Ancol Taman Impian yang telah lama menekuni usaha pembuatan kompos dan produk-produk daur ulang. Mereka kemudian di bina oleh pengelola Ancol Taman Impian (PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk/PJA). Program ini disebut dengan program “Ancol Sayang Lingkungan”.

(Foto: Kegiatan Ancol Sayang Lingkungan, sumber: www.ancol.com)

Berbagai jenis sampah organik yang dihasilkan oleh Ancol Taman Impian, kemudian diolah menjadi kompos. Kompos ini kemudian dibeli oleh pengelola Ancol Taman Impian, yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan penghijauan dilingkungan kawasan wisata Ancol Taman Impian. Dari program “Ancol Sayang Lingkungan” ini, warga di sekitar Ancol mampu menghasilkan sebanyak 8 ton pupuk dalam sebulan. Masalah kualitas kompos juga tidak perlu diragukan lagi, mengingat telah lolos uji standar kelayakan di IPB. Selain pengolahan kompos, warga juga mengolah sampah kertas untuk dijadikan produk daur ulang. Kertas daur ulang ini kemudian dijadikan berbagai benda kerajinan, seperti tempat tisu, bingkai foto, dan lain-lain. Tidak bisa dipungkiri, bahwa CSR yang di gagas oleh Ancol Taman Impian, telah memberikan nilai tambah yang sangat berarti bagi Ancol Taman Impian dalam memelihara hubungan baiknya dengan lingkungan di sekitarnya. Selain kepada warga masyarakat, Ancol Taman Impian juga telah memperlihatkan kepeduliannya kepada lingkungan hijau di sekitarnya, yaitu dengan telah dibangunnya Ocean Ecopark.

[caption id="attachment_141544" align="aligncenter" width="300" caption="(Ecopark Ancol Taman Impian, Sumber: www.ancol.com)"][/caption]

Ecopark merupakan taman dengan 10.000 pohon yang ditanam di kawasan seluas 33,6 hektar yang dahulu merupakan bekas lapangan golf Ancol.

[caption id="attachment_141543" align="aligncenter" width="300" caption="(Danau Ecopark Ancol Taman Impian, Sumber: www.ancol.com)"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun