Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat! Salam hebat dan juga salam sehat!
"Ah...aahh...hhaattssyiii...!!!" Terdengar hentakan suara bersin.
Kata sebagian orang, bersin itu nikmat karena ada rasa gatal-gatal enak di dalam rongga hidung. Gak cukup kalau cuma satu kali bersin. Perlu dua atau tiga kali bersin secara beruntun. Semakin keras hentakan suara bersin, semakin nikmat bersinnya, kata mereka lagi.
Ada semburan udara yang keluar dengan kecepatan tinggi dari mulut dan hidung orang yang bersin. Semburan udara itu mungkin mengandung banyak patogen, termasuk virus influenza juga.
Penyandang diabetes memiliki imunitas tubuh yang cenderung menurun terhadap serangan virus influenza. Tapi walaupun demikian, penyandang diabetes dapat juga melindungi tubuhnya dari infeksi yang disebabkan serangan virus influenza.
Ada dua cara sederhana yang jika dipraktekkan secara sekaligus dan konsisten akan dapat mengendalikan diabetes dan mencegah serangan virus flu. Kalau kamu mau tahu tentang kedua cara itu, yuk silakan lahap tulisan saya ini sampai ke titik penghabisan.
= = =
Bersin dan sistem imun tubuh
Kamu pasti pernah bersin, bahkan mungkin sering bersin. Tapi bukan kamu saja yang pernah bersin. Setiap orang dari segala usia, dari bayi sampai lansia, baik pria ataupun wanita, pasti pernah bersin.
Bersin adalah suatu hal yang normal terjadi pada diri seseorang. Bersin itu adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh ketika tubuh diserang patogen.
Patogen adalah organisme kecil yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi penyakit. Patogen itu dapat berupa bakteri, virus, parasit, atau fungi. Patogen itu ada di sekitar kita dan selalu siap mengadakan serangan infeksi, mendatangkan penyakit dan bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap kita.
Tapi TUHAN, Sang Pencipta sungguh Mahahebat! Dia telah siapkan sistem pertahanan tubuh kita sedemikian hebat sehingga patogen itu tidak mudah untuk menginfeksi tubuh kita.
Sistem pertahanan tubuh kita itu disebut juga dengan sistem imun tubuh. Sistem imun tubuh ini berperan untuk menjaga kesehatan tubuh kita, tubuh kamu, tubuh dia, dan tentu saja tubuh saya juga dong. Haaa....
Kulit, bulu hidung, lapisan mukosa (lendir) dan silia (rambut halus) di dalam paru merupakan penghalang-penghalang fisik yang mencegah patogen itu masuk dari udara bebas ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Tapi bukan itu saja!
Bersin merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh sebelum patogen tersebut masuk lebih jauh ke dalam sistem pernapasan. Melalui bersin, patogen yang berada di rongga hidung secara mekanis dihentakkan keluar tubuh.
Kalaupun ada patogen yang lolos dari mekanisme pertahanan tubuh di dalam rongga hidung dan berhasil menerobos masuk sampai ke dalam paru, maka masih ada mekanisme batuk untuk mengeluarkan patogen tersebut. Selain itu, ada pasukan penjaga kesehatan yang selalu berpatroli di seluruh tubuh untuk menghancurkan patogen yang membahayakan tubuh itu.
Pasukan penjaga kesehatan tersebut terdiri dari sel limfosit T, sel limfosit B, makrofag dan antibodi. Mereka semua bekerja secara terkoordinasi dan sangat kompak untuk menghancurkan patogen yang meneror dan merugikan kesehatan tubuh kita.
Saya membayangkan pasukan penjaga kesehatan di dalam tubuh kita itu bagaikan Densus 88 Anti Teror Kepolisian Negara RI yang selalu siap dan mahir dalam mendeteksi dan menghancurkan setiap patogen yang meneror dan mengganggu kesehatan tubuh kita. Luar biasa, bukan? Dua jempol tangan saya untuk mereka. Beuh ...!!!
= = =
Penyandang diabetes rentan terinfeksi
Kalau kamu memiliki kesehatan tubuh yang masih sempurna, maka bersyukurlah kamu karena sistem imun tubuhmu masih dapat berfungsi secara maksimal untuk menghalau serangan patogen sebagaimana mestinya. Kamu tidak akan mudah terserang infeksi virus influenza atau virus-virus lainnya, termasuk virus Covid-19.
Tapi ketika kamu lalai menjaga kesehatanmu, maka kekuatan dari sistem imun tubuhmu akan berkurang. Sistem imun tubuhmu akan melemah. Kamu akan mudah diserang  patogen, termasuk virus influenza, atau virus Covid-19 yang masih menjadi momok pandemi bagi umat manusia sampai pada saat ini.
Penyandang diabetes mungkin merasa dirinya sehat. Tapi sejatinya dia rentan terhadap serangan patogen.
Dilansir dari ncbi.nim.nih.gov, diabetes menyebabkan penurunan kekuatan sistem imun tubuh. Kadar gula darah yang tinggi yang dimiliki penyandang diabetes justru akan meningkatkan virulensi (daya rusak) yang dimiliki mikroorganisme patogen yang akan menginfeksi tubuhnya.
Dengan keadaan yang demikian itu, apa yang kamu bayangkan kalau kamu adalah seorang penyandang diabetes yang baru saja terkena semburan udara yang keluar dari mulut orang yang sedang bersin karena sedang menderita gejala flu?
Benar yang kamu bilang kalau kamu bilang bahwa virus influenza akan dengan sangat ganas menyerang kamu sementara sistem imun tubuhmu justru sedang melemah karena kadar gula darah tinggi yang kamu miliki.
Walau bulu hidung dan lendir dari lapisan mukosa di dalam rongga hidungmu berfungsi untuk mencegah patogen masuk lebih jauh ke dalam ke rongga paru, tapi adalah sangat bijaksana kalau kamu menutup mulut dan hidungmu dengan masker dan menjaga jarak dari orang yang sedang bersin. Lho, memangnya kenapa?
Pertama, itu karena semburan udara dari orang yang sedang bersin mungkin saja mengandung virus influenza. Memangnya siapa yang bisa jamin kalau semburan udara dari orang yang sedang bersin itu adalah steril dan bebas virus?Â
Kedua, itu karena kecepatan semburan udara dari dari mulut dan hidung orang yang sedang bersin, untuk keperluan edukasi, sering dibandingkan dengan kecepatan tinggi dari sebuah jet.Â
Live Science melaporkan bahwa kecepatan semburan udara ketika bersin bisa mencapai 150 km/jam atau lebih, sebagaimana dilansir dari gayatempo.co. Kencang sekali, bukan?
Sekarang coba kamu bandingkan kecepatan semburan bersin tersebut dengan kecepatan motor balap yang dikendarai Marc Marquez, juara dunia MotoGP 500 CC sebanyak 6 kali, ketika mengalami kecelakaan di sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022 pada hari Minggu, tanggal 20 Maret yang lalu. Saat mengalami kecelakaan itu, motor balap yang dikendarai Marc Marquez sedang melaju dengan kecepatan sekitar 175 km/jam.
Apa yang terbayangkan dalam pikiranmu sekarang? Seberapa dekat kamu berani berdiri di hadapan orang yang sedang bersin dengan kecepatan bersin yang sangat tinggi itu?
Tapi, masih dilansir dari ncbi.nim.nih.gov, kecepatan semburan udara dari orang yang bersin adalah bervariasi, tergantung pada besar atau kecilnya tubuh, bentuk mulut, posisi lidah, situasi arah angin, dan juga metode penelitian yang dilakukan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecepatan semburan udara yang keluar dari mulut dan hidung orang yang sedang bersin adalah maksimum mencapai 4-5 m/detik atau sekitar 14-18 km/jam. Angka ini mungkin angka yang lebih realistis untuk menunjukkan tingkat kecepatan semburan udara dari mulut dan hidung orang yang sedang bersin.
Tapi walaupun kecepatan semburan udara dari orang yang bersin adalah sekitar 14-18 km/jam, bagaimana kamu akan mengelak semburan udara tersebut kalau orang yang bersin itu hanya berjarak sekitar satu meter darimu?
Infeksi saluran napas merupakan salah satu dari beberapa infeksi utama yang sering diderita oleh penyandang diabetes. Dan yang paling sering menyebabkan infeksi saluran napas pada penyandang diabetes adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan virus influenza.
Gaya hidup sehat plus Prokes 5M perkuat sistem pertahanan tubuh
Dulu, saya adalah orang yang sering bersin. Saya mengalami bersin-bersin paling tidak sekali dalam dua bulan. Mungkin karena alergi debu, tapi mungkin juga karena terserang virus influenza atau patogen lainnya.
Dulu, saya biasanya memakan obat flu dengan dosis 3 x 2 tablet sehari selama satu atau dua hari, tergantung beratnya gejala flu. Saya khawatir bahwa obat flu, yang saya telah makan selama bertahun-tahun itu, telah membuat sedikit atau banyak kerusakan pada salah satu atau beberapa organ tubuh saya.Â
Tapi sekarang, sejak bulan Maret 2021, sudah satu tahun lebih, saya justru jarang bersin. Kalaupun saya bersin, saya bersin hanya sekedarnya, tapi sama sekali tidak pernah lagi memakan obat flu.
Mungkin kamu bertanya, kok bisa begitu? Apa yang membuat saya menjadi jarang bersin? Memangnya apa yang saya lakukan sehingga akhirnya saya tidak pernah memakan obat flu lagi selama setahun terakhir ini?
Tadinya saya hanya berpikir bahwa sebagai penyandang diabetes maka saya perlu dan harus mengendalikan gejala diabetes saya. Saya perlu dan harus mengendalikan kadar gula darah saya kalau saya ingin memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan harapan hidup yang lebih panjang.
Itu sebabnya saya bertekad untuk memulai suatu awal yang baru dalam kehidupan saya. Saya mulai menjalankan gaya hidup sehat Newstart. Dan hasilnya terbukti jelas, kadar gula darah saya terkendali dalam kisaran yang normal.
Saya juga perbanyak edukasi diri dengan membaca, menonton konten-konten di youtube dan mengikuti seminar-seminar kesehatan secara virtual. Akhirnya saya memahami bahwa diabetes merupakan komorbid yang paling sering ditemukan pada pasien Covid-19 dan menyebabkan angka kematian yang paling tinggi.
Karena itu, saya bertekad untuk menjalankan Prokes 5M secara ketat untuk sedapat mungkin menghindarkan saya dari serangan virus Covid-19. Dan hasilnya terbukti jelas, 'Swab-Antigen' yang baru sekali itu saya lakukan pada 12 Maret 2021 yang lalu, menunjukan hasil negatif.
Gaya hidup sehat NEWSTART plus Prokes 5M secara ketat telah memberikan manfaat berlipat kali ganda untuk saya yang seorang penyandang diabetes. Kadar gula darah saya terkendali dan sistem imun saya diperkuat. Saya terlindungi dari serangan virus Covid-19 dan juga virus influenza. Bersin-bersin sangat jarang terjadi, dan makan obat flu pun gak pernah lagi. Saya panjatkan puji syukur kepada TUHAN yang Mahabaik.
Akhirnya, saya ingin mengajak kamu untuk menjalankan gaya hidup sehat NEWSTART dan tetap lakukan Prokes 5M secara ketat untuk meningkatkan kekuatan sistem imun tubuhmu dan membuat tubuhmu menjadi lebih sehat dan terlindungi dari serangan virus.
Kalau kamu pikir bahwa tulisan ini bermanfaat bagi sahabat dan kerabatmu, silakan bagikan kepada mereka agar mereka boleh menikmatinya juga.
Selamat menjalankan gaya hidup sehat dan tetap semangat!
Bekasi, 22 Maret 2022
Si-Iman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H