Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes dan Serangan Virus Influenza? Kamu Juga Bisa Menghindarinya!

22 Maret 2022   17:32 Diperbarui: 23 Maret 2022   10:50 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyandang diabetes rentan serangan virus influenza (Foto: TheHealthCluster/Shutterstock)

Tapi, masih dilansir dari ncbi.nim.nih.gov, kecepatan semburan udara dari orang yang bersin adalah bervariasi, tergantung pada besar atau kecilnya tubuh, bentuk mulut, posisi lidah, situasi arah angin, dan juga metode penelitian yang dilakukan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecepatan semburan udara yang keluar dari mulut dan hidung orang yang sedang bersin adalah maksimum mencapai 4-5 m/detik atau sekitar 14-18 km/jam. Angka ini mungkin angka yang lebih realistis untuk menunjukkan tingkat kecepatan semburan udara dari mulut dan hidung orang yang sedang bersin.

Tapi walaupun kecepatan semburan udara dari orang yang bersin adalah sekitar 14-18 km/jam, bagaimana kamu akan mengelak semburan udara tersebut kalau orang yang bersin itu hanya berjarak sekitar satu meter darimu?

Infeksi saluran napas merupakan salah satu dari beberapa infeksi utama yang sering diderita oleh penyandang diabetes. Dan yang paling sering menyebabkan infeksi saluran napas pada penyandang diabetes adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan virus influenza.

Gaya hidup sehat plus Prokes 5M perkuat sistem pertahanan tubuh

Dulu, saya adalah orang yang sering bersin. Saya mengalami bersin-bersin paling tidak sekali dalam dua bulan. Mungkin karena alergi debu, tapi mungkin juga karena terserang virus influenza atau patogen lainnya.

Dulu, saya biasanya memakan obat flu dengan dosis 3 x 2 tablet sehari selama satu atau dua hari, tergantung beratnya gejala flu. Saya khawatir bahwa obat flu, yang saya telah makan selama bertahun-tahun itu, telah membuat sedikit atau banyak kerusakan pada salah satu atau beberapa organ tubuh saya. 

Tapi sekarang, sejak bulan Maret 2021, sudah satu tahun lebih, saya justru jarang bersin. Kalaupun saya bersin, saya bersin hanya sekedarnya, tapi sama sekali tidak pernah lagi memakan obat flu.

Mungkin kamu bertanya, kok bisa begitu? Apa yang membuat saya menjadi jarang bersin? Memangnya apa yang saya lakukan sehingga akhirnya saya tidak pernah memakan obat flu lagi selama setahun terakhir ini?

Tadinya saya hanya berpikir bahwa sebagai penyandang diabetes maka saya perlu dan harus mengendalikan gejala diabetes saya. Saya perlu dan harus mengendalikan kadar gula darah saya kalau saya ingin memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan harapan hidup yang lebih panjang.

Itu sebabnya saya bertekad untuk memulai suatu awal yang baru dalam kehidupan saya. Saya mulai menjalankan gaya hidup sehat Newstart. Dan hasilnya terbukti jelas, kadar gula darah saya terkendali dalam kisaran yang normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun