Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat! Salam hebat dan juga salam sehat!
Setiap orang, dari bayi sampai lansia, semuanya tanpa kecuali, pasti perlu dan harus minum. Orang sehat dan orang sakit, termasuk penyandang diabetes, pasti perlu dan harus minum.
Karena, minum adalah salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Bukan sekadar untuk membasahkan kerongkongan yang kering. Bukan juga sekadar untuk meredakan kepala yang pening. Tapi terutama agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Dehidrasi adalah sebuah istilah yang menunjukkan bahwa tubuh seseorang sedang kekurangan cairan untuk melakukan aktivitas dan fungsinya secara normal, sebagaimana dilansir dari webmd.com.
Sebagian orang tampaknya menganggap sepele tentang minum. Tidak jarang mereka menunda waktu minum atau bahkan, tak perduli dengan volume minuman yang akan mereka minum. Tampaknya yang penting bagi mereka adalah hilangnya rasa haus yang mendera kerongkongan mereka. Bagaimana dengan kamu?
Saran agar jangan menunda minum dan jangan juga kebanyakan minum itu berlaku untuk semua orang, baik orang sehat ataupun orang sakit. Tapi kenapa penyandang diabetes sangat disarankan untuk jangan menunda minum dan jangan juga kebanyakan minum? Ayo baca terus artikel ini sampai ke titik terakhir.
= = =
Rasa haus berlebihan adalah salah satu ciri khas diabetes. Sebagai penyandang diabetes, tentu saja saya sudah sering mengalami rasa haus yang berlebihan itu. Tapi itu dulu sebelum saya mempraktikkan gaya hidup sehat untuk mengendalikan kadar gula darah saya.
Coba deh kamu bayangkan, satu botol air mineral ukuran 600 ml itu tidak cukup untuk menghilangkan rasa haus saya. Saking sangat hausnya, saya ingin langsung segera minum satu botol lagi. Tapi tentu saja saya gak sanggup melakukannya karena perut saya sudah keburu kenyang dengan air. Saya butuh jeda beberapa menit untuk mengosongkan perut saya sebelum meneguk air mineral sebanyak satu botol lagi. Glek …, glek …, glek …, glek ….
Dan, kejadian seperti itu terjadi bukan cuma satu, dua atau beberapa kali. Rasa haus yang berlebihan itu sangat sering terjadi. Gila ‘kan?
Gila? Ah, gak gila kok. Cuma jadi seperti sengsara aja rasanya! Saya tersenyum ‘fals’ kalau mengingat saat-saat seperti itu.
Sengsara? Iya, saya jadi merasa seperti sengsara. Bukan karena repot mencari minuman untuk diminum, tapi karena repot banget sebentar-sebentar harus cari toilet untuk buang air kecil.
Saya harus sering berhenti di rest area ketika berkendara di jalan tol dari Bekasi menuju Bandung. Saya juga harus turun dan berganti kereta di stasiun Depok ketika naik kereta api commuter line dari Manggarai menuju Bogor. Tujuannya cuma satu: Kencing! Repot banget, ‘kan?
Kamu kebayang gak kalau saya kesulitan cari toilet untuk buang air kecil? Kadang saya harus menjadi seperti tarzan di tengah hutan untuk melampiaskan rasa ingin kencing yang nyaris tak tertahankan. Aih, malunya! Mana tahan?
Penyebab rasa haus
Tubuh kita ini ajaib. Semua sistem di dalam tubuh dirancang oleh Sang Pencipta untuk berjalan dalam keadaan setimbang. Tapi ketika terjadi ketidaksetimbangan maka kamu pun bisa rasakan tentang kira-kira apa yang sedang terjadi di dalam tubuhmu.
Ketika kamu merasa haus, itu adalah salah satu tanda bahwa tubuhmu sedang dalam keadaan kekurangan cairan yang sangat dibutuhkan oleh sel, jaringan, organ, dan sistem di dalam tubuhmu agar dapat berfungsi dengan normal.
Beberapa tanda lain dari tubuh yang sedang kekurangan cairan, misalnya: air kencing yang kuning pekat, mulut atau kulit yang kering, rasa lelah, kepala pusing, dan sebagainya. Semua itu adalah pertanda bahwa tubuhmu membutuhkan cairan agar jangan sampai terjadi dehidrasi.
Kekurangan cairan di dalam tubuh bisa terjadi karena karena berkeringat setelah berolahraga atau setelah melakukan aktivitas fisik lainnya, karena diare atau mencret dan muntah akibat gangguan saluran pencernaan, karena perdarahan yang terjadi, baik secara alamiah seperti siklus bulanan pada seorang wanita ataupun yang disebabkan oleh karena kecelakaan, dan karena hal-hal lainnya, termasuk karena penyakit diabetes.
Dilansir dari p2ptmkemkes.go.id, karena sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari.
Karena itu, kamu gak usah heran kalau penyandang diabetes akan terbangun beberapa kali pada malam hari untuk kencing. Itu pertanda bahwa ginjalnya sedang berusaha menyingkirkan semua glukosa ekstra yang ada di dalam darahnya.
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering kencing, maka penyadang diabetes merasa haus yang berlebihan dan membutuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan itu menunjukkan bahwa tubuh sedang mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
Sering kencing dan rasa haus yang berlebihan itu adalah dua simtom penyakit diabetes yang seiring dan saling bergandengan tangan. Kedua simtom itu adalah tanda sebuah penyakit. Tapi pada saat yang sama itu adalah cara tubuh untuk mengelola kadar gula darah, kata Dr. Collazo-Clavell, sebagaimana dilansir dari health.com.
Jangan menunda minum
Kalau kamu haus, tentu mudah saja bagi kamu untuk segera minum. Tapi, walaupun kamu haus, kadang-kadang karena asyik sibuk mengerjakan sesuatu, kamu mungkin sengaja menunda untuk minum.
"Ah, tanggung. Lagi asyik nih. Sebentar lagi deh minumnya."
Lalu, apa yang terjadi kalau kamu menunda atau kurang minum ketika rasa haus itu datang kepadamu? Memangnya ada masalah apa?
Pada penyandang diabetes, glukosa yang diserap dari saluran pencernaan bertumpuk di dalam darah. Glukosa yang tadinya diharapkan menjadi sumber energi bagi sel, akhirnya membuat darah semakin kental dengan glukosa.
Kondisi yang demikian di mana kadar gula dalam darah menjadi lebih tinggi di atas batas normalnya dikenal dengan nama hiperglikemia, sebagaimana juga dilansir dari medicalnewstoday.com.
Kondisi hiperglikemia yang terus-menerus akan mendatangkan problema yang serius jika tidak ditangani. Hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh-pembuluh darah yang menuju organ-organ vital, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal, gangguan pada mata dan saraf. Karena itu, tubuh akan berusaha mengeluarkan glukosa melalui urin.
Dilansir dari diabetes.co.uk, ketika tubuh kehilangan cairan karena mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urin, maka tubuh akan mengambil cairan dari sumber air yang tersedia di dalam tubuh seperti air liur dan air mata. Jika sumber air di dalam tubuh sangat terbatas, maka glukosa tidak dapat dikeluarkan melalui ginjal, dan selanjutnya akan menyebabkan dehidrasi.
Itu sebabnya, kalau kamu sehat, dan apalagi kalau kamu adalah penyandang diabetes, kamu jangan menunda minum. Segeralah minum ketika kamu merasa haus. Bahkan, walaupun kamu tidak merasa haus, kamu sebaiknya minum beberapa teguk air setiap jam untuk menjaga tubuhmu tetap terhidrasi.
Dilansir dari diabetesstrong.com, oleh karena rasa haus tidak selalu sempurna, khususnya pada penyandang diabetes, maka adalah lebih baik bagi penyandang diabetes untuk secara proaktif minum air setiap jam daripada terkena risiko dehidrasi.
Jangan juga kebanyakan minum
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi cuaca, kondisi kesehatan, dan sebagainya. Wanita yang sedang menyusui bayinya tentu saja harus minum lebih banyak air.
Kamu yang suka berolahraga tentu juga harus minum lebih banyak air. Tapi pada umumnya orang dewasa disarankan untuk minum sekitar delapan gelas atau dua liter air per hari, sebagaimana juga dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id.
Tapi alis matamu mungkin mengernyit ketika penyandang diabetes disarankan agar jangan kebanyakan minum. Masa sih? Apa masalahnya? Begitu mungkin kamu heran dan bertanya.
Saya pun tadinya merasa heran kalau penyandang diabetes disarankan agar jangan kebanyakan minum. Apa masalahnya kebanyakan minum kalau minum itu penting untuk kesehatan? Bukankah air tidak mengandung kalori yang akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah? Bukankah air justru diperlukan untuk mencegah hiperglikemia?
Dilansir dari sains.kompas.com, dr. Aida Lydia, SpPD-KGH, PhD menjelaskan bahwa kerja ginjal akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih. Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi.
Banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan cairan tubuh meningkat, sel tubuh menjadi membengkak.
“Minum air putih bikin ginjal sehat. Tapi tidak sampai berliter-liter. Secukupnya saja, jangan banyak-banyak. Jangan juga kurang. Sesuai kebutuhan tubuh,” kata dr. Aida.
Pengalaman saya
Saya bukan ahli kesehatan. Saya bukan dokter, dan bukan juga ahli gizi. Saya hanyalah seorang penyandang diabetes yang sedang berusaha mengenal lebih akrab tentang diabetes.
Saya tahu bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan. Saya tahu bahwa diabetes memperpendek harapan hidup orang. Tapi dengan mengenal diabetes secara lebih akrab lagi maka saya semakin tahu apa yang harus saya lakukan untuk dapat hidup dengan damai bersama diabetes di dalam tubuh saya.
Saya menjalankan gaya hidup sehat. Salah satunya dengan minum air secukupnya sesuai kebutuhan secara teratur tiap hari. Saya minum sebanyak 10-11 gelas air minum ukuran 200 ml setiap hari dari sejak bangun pagi sampai jelang tidur malam. Saya tidak menunda minum dan saya tidak juga kebanyakan minum. Hasilnya? Itu mendukung saya juga untuk hidup dengan diabetes secara damai.
Bagaimana dengan kamu? Ayo minum air secukupnya secara teratur sesuai kebutuhan. Jangan menunda minum dan jangan juga kebanyakan minum.
Akhirnya saya harus akhiri tulisan saya ini. Ayam kate jantan saya sudah berkokok berkali-kali seakan memanggil-manggil saya. Entahlah, apa dia memanggil saya atau karena nalurinya saja untuk berkokok setiap pagi hari. Tapi dalam hati saya, saya berkata: “Sabar. Sebentar lagi saya datang.”
Okelah, kalau begitu. Kalau kamu pikir bahwa tulisan saya ini bermanfaat bagi sahabat dan kerabatmu, silakan bagikan kepada mereka agar mereka dapat turut menikmatinya juga.
Selamat menjalankan gaya hidup sehat dan tetap semangat!
Bekasi, 14 Januari 2022.
Si-Iman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H