Dilansir dari diabetesstrong.com, oleh karena rasa haus tidak selalu sempurna, khususnya pada penyandang diabetes, maka adalah lebih baik bagi penyandang diabetes untuk secara proaktif minum air setiap jam daripada terkena risiko dehidrasi.
Jangan juga kebanyakan minum
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi cuaca, kondisi kesehatan, dan sebagainya. Wanita yang sedang menyusui bayinya tentu saja harus minum lebih banyak air.
Kamu yang suka berolahraga tentu juga harus minum lebih banyak air. Tapi pada umumnya orang dewasa disarankan untuk minum sekitar delapan gelas atau dua liter air per hari, sebagaimana juga dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id.
Tapi alis matamu mungkin mengernyit ketika penyandang diabetes disarankan agar jangan kebanyakan minum. Masa sih? Apa masalahnya? Begitu mungkin kamu heran dan bertanya.
Saya pun tadinya merasa heran kalau penyandang diabetes disarankan agar jangan kebanyakan minum. Apa masalahnya kebanyakan minum kalau minum itu penting untuk kesehatan? Bukankah air tidak mengandung kalori yang akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah? Bukankah air justru diperlukan untuk mencegah hiperglikemia?
Dilansir dari sains.kompas.com, dr. Aida Lydia, SpPD-KGH, PhD menjelaskan bahwa kerja ginjal akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih. Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi.
Banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan cairan tubuh meningkat, sel tubuh menjadi membengkak.
“Minum air putih bikin ginjal sehat. Tapi tidak sampai berliter-liter. Secukupnya saja, jangan banyak-banyak. Jangan juga kurang. Sesuai kebutuhan tubuh,” kata dr. Aida.
Pengalaman saya
Saya bukan ahli kesehatan. Saya bukan dokter, dan bukan juga ahli gizi. Saya hanyalah seorang penyandang diabetes yang sedang berusaha mengenal lebih akrab tentang diabetes.