'Intermittent fasting' saya lakukan, dan puasa Senin-Kamis saya jalankan. Akhirnya, kadar gula darah saya dapat dikendalikan sementara berat badan saya pun turun perlahan. Inilah yang menjadi alasan-alasan penting tentang kenapa saya melakukan intermittent fasting.
Nah, kalau kamu mau melakukan 'intermittent fasting', apa alasan pentingmu sehingga kamu mau melakukannya?
Setiap individu adalah berbeda. Tidak semua orang akan mendapatkan hasil yang sama dari melakukan 'intermittent fasting'. Karena itu, jika dipandang perlu, ada baiknya kamu menanyakan ke dokter atau ahli gizi terlebih dulu sebelum kamu melakukan 'intermittent fasting. Tanyakan pada mereka, metode 'intermittent fasting' yang bagaimana yang sebaiknya kamu jalankan.
Metode 'intermittent fasting'
Saya sudah terbiasa untuk melakukan puasa makan -- tapi masih bisa minum -- selama dua hari dalam seminggu. Dari Minggu sore s/d Senin sore dan dari Rabu sore s/d Kamis sore adalah periode puasa makan yang saya lakukan sejak sembilan bulan yang lalu. Itu adalah salah satu metode dari beberapa metode 'intermittent fasting' yang ada.
Beberapa metode 'intermittent fasting', sebagaimana dilansir dari honestdocs.id, adalah sbb:
- Berpuasa selama 12 jam sehari.
- Berpuasa selama 16 jam sehari. Ini adalah metode 'intermittent fasting' yang dikenal dengan metode 16/8.
- Berpuasa selama 2 hari seminggu. Ini adalah metode 'intermittent fasting' yang dikenal sebagai diet 5:2.
- Berpuasa setiap 2 hari sekali atau yang disebut sebagai 'Puasa Daud' bagi umat muslim.
- Puasa 24 jam.
- Melewatkan waktu makan.
- 'The warrior diet'. Ini adalah metode 'intermittent fasting' di mana seseorang hanya makan sangat sedikit buah-buahan dan sayuran selama jendela puasa (20 jam), dan baru makan besar pada malam hari saat jendela makan (4 jam).
Tapi saya pikir bahwa apapun metode 'intermittent fasting' yang dilakukan seseorang, dia baru akan menikmati hasilnya ketika makanan yang disantap pada saat jendela makan adalah makanan yang sehat, rendah kalori dan bukan makanan olahan.
Cara mudah melakukan 'intermittent fasting'
'Intermittent fasting' bukanlah suatu hal yang sangat mudah dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa makan tiga kali sehari, apalagi kalau dia adalah juga termasuk orang yang suka ngemil.
'Intermitten fasting' dengan metode puasa makan selama 24 jam akan semakin sangat sulit dilakukan oleh seorang yang gagal paham tentang manfaat dari melakukan 'intermittent fasting' terhadap kesehatan.
Seseorang harus memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan 'intermittent fasting'. Dia harus memiliki kerinduan dan impian yang kuat terhadap sesuatu yang ingin dia raih melalui manfaat 'intermittent fasting' yang akan dia lakukan.